Dalam kisah itu, Ismail rela dikorbankan untuk menyelamatkan ayahnya dan keluarganya. Ia mengajarkan kita pentingnya menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri. Ia juga menunjukkan kepada kita bahwa pengorbanan adalah bentuk cinta yang paling tulus.
Pada 1 Dzulhijjah 2024, mari kita jadikan sebagai momen untuk mengorbankan ego kita, mengesampingkan perbedaan, dan bersatu sebagai satu bangsa. Mari kita jadikan momen ini sebagai langkah awal untuk membangun Indonesia yang lebih kuat dan lebih harmonis.Mungkin kita tidak bisa mengubah dunia dalam semalam, tetapi kita bisa memulainya dengan diri kita sendiri dan lingkungan sekitar kita. Mari kita sebarkan pesan persatuan dan kasih sayang kepada keluarga, teman, dan tetangga kita.
Bayangkan jika setiap orang di Indonesia menanamkan semangat persatuan ini dalam dirinya. Alangkah indahnya Indonesia yang bersatu, di mana setiap perbedaan dihargai sebagai sebuah kekayaan, di mana setiap warga negara hidup berdampingan dalam damai dan harmoni.1 Dzulhijjah 2024 bisa menjadi awal dari perubahan besar bagi Indonesia. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Mari kita songsong hari itu dengan perasaan bangga dan penuh semangat persatuan.
Bersama kita bisa, bersatu kita kuat!