Menurut saya, "adul" itu bukan hanya soal usia atau tanggung jawab yang kita emban. Tapi juga soal kematangan berpikir dan emosi. Dan sayangnya, banyak dari kita yang masih belum mencapai kematangan itu, meskipun usia kita sudah menginjak dewasa.
Salah satu tanda "adul" yang belum dewasa adalah mereka yang masih suka mengandalkan orang lain. Mereka selalu mencari bantuan orang tua, pasangan, atau teman untuk menyelesaikan masalah mereka. Mereka tidak pernah mau belajar bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Tanda lainnya adalah mereka yang mudah tersinggung dan marah. Mereka tidak bisa menerima kritik atau pendapat yang berbeda. Mereka selalu merasa benar dan tidak mau mendengarkan orang lain.
Yang paling parah adalah mereka yang tidak bisa mengendalikan emosi. Mereka sering meledak-ledak, mengatakan hal-hal yang menyakitkan, dan membuat keputusan yang tidak dipikirkan matang-matang.
Lalu bagaimana cara kita menjadi "adul" yang sesungguhnya? Menurut saya, kita harus mulai dengan belajar mandiri. Kita harus belajar untuk menyelesaikan masalah kita sendiri, mengambil keputusan sendiri, dan bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri.
Kita juga harus belajar untuk mengendalikan emosi kita. Kita harus bisa menerima kritik, mendengarkan pendapat orang lain, dan membuat keputusan dengan kepala dingin.
Menjadi "adul" memang tidak mudah. Tapi itu adalah proses yang harus kita lalui jika kita ingin hidup bahagia dan sukses. Jadi, mari kita mulai sekarang untuk menjadi "adul" yang sesungguhnya!
Dengan mengikuti tips-tips ini, saya yakin Anda bisa menjadi "adul" yang sesungguhnya. Orang yang matang, bertanggung jawab, dan bisa diandalkan.
Catatan: Artikel ini ditujukan untuk orang-orang yang merasa belum mencapai kematangan berpikir dan emosi, meskipun usia mereka sudah dewasa. Jika Anda merasa sudah "adul", maka selamat! Anda telah berhasil melewati fase "adul" yang tidak akan pernah dewasa.