Aku Tak Membenci Hujan




Hujan, seringkali dianggap sebagai simbol kesedihan dan kesuraman. Tetapi bagi saya, hujan adalah sesuatu yang berbeda. Saya tidak membenci hujan, saya justru menikmatinya.

Ketika tetesan hujan pertama jatuh, saya merasakan kedamaian yang menyelimuti saya. Suara hujan yang menabrak atap bagaikan simfoni alam, menenangkan pikiran yang kacau.

  • Aroma tanah yang basah menghadirkan kesegaran yang tak terlukiskan.
  • Cahaya kelabu yang redup menciptakan suasana yang intim dan nyaman.
  • Seolah-olah dunia sedang berhenti sejenak, membiarkan saya menyatu dengan alam.

Saya suka berjalan-jalan di bawah hujan, membiarkan tetesan air membasahi tubuh saya. Rasanya seperti ritual pembersihan, yang menghanyutkan segala beban dan pikiran negatif saya.

Dalam setiap rintik hujan, saya menemukan harapan. Hujan mengingatkan saya bahwa bahkan setelah masa-masa terkering, selalu ada kesempatan untuk pembaruan dan pertumbuhan.

Beberapa orang mungkin berkata bahwa saya aneh karena tidak membenci hujan. Tetapi saya percaya bahwa kebahagiaan sejati ditemukan dalam hal-hal sederhana dalam hidup, seperti menikmati tetesan air hujan yang menyegarkan pada hari yang murung.

Catatan:

Bagi saya, hujan bukan hanya tentang kesedihan atau kesuraman. Sebaliknya, ini adalah pengingat akan kedamaian, harapan, dan keindahan alam.