Sebagai seorang mahasiswa yang baru menyelesaikan tahun pertama di jurusan Arsitektur, saya sangat senang dan bersemangat untuk memulai petualangan baru saya di dunia desain. Arsitektur selalu menjadi gairah saya, dan saya terpesona oleh kekuatan sebuah bangunan untuk membentuk pengalaman dan ruang manusia.
Salah satu momen paling menarik dalam perjalanan arsitektur saya adalah ketika saya mengambil kelas menggambar tangan pada semester pertama saya. Awalnya, saya merasa sangat tertantang, karena saya tidak punya pengalaman menggambar sebelumnya. Namun, dengan banyak latihan dan bimbingan dari profesor saya, keterampilan saya mulai berkembang.
Salah satu proyek pertama kami adalah menggambar sebuah rumah sederhana. Saya ingat dengan jelas bagaimana saya berjuang untuk memahami perspektif dan proporsi yang tepat. Namun, dengan kesabaran dan dedikasi, saya akhirnya berhasil menyelesaikan gambar yang saya banggakan.
Menggambar tangan terbukti menjadi alat yang sangat berharga dalam studi arsitektur saya. Ini memungkinkan saya untuk mengeksplorasi ide-ide desain secara bebas, dan membantu saya mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang bentuk dan ruang.
Suatu hari, profesor saya meminta saya untuk membuat sketsa sebuah bangunan ikonik di kampus kami. Saya memilih perpustakaan yang memiliki arsitektur neo-klasik yang indah. Saya menghabiskan berjam-jam mengamati setiap detail bangunan, mencoba menangkap esensinya dalam sketsa saya.
Ketika saya akhirnya selesai, saya merasa sangat puas dengan hasil kerja saya. Sketsa saya tidak hanya menangkap bentuk dan keindahan bangunan, tetapi juga mencerminkan kekaguman saya terhadap karya arsitektur itu.
Seiring berjalannya waktu, saya terus mengasah keterampilan menggambar tangan saya, dan itu menjadi bagian integral dari proses desain saya. Saya menyadari bahwa menggambar tangan bukan hanya sekadar keterampilan teknis, tetapi juga bentuk ekspresi kreatif dalam dirinya sendiri.
Dalam dunia arsitektur yang didominasi teknologi, menggambar tangan menjadi semakin penting sebagai cara untuk menghubungkan kami kembali dengan aspek manusia dari desain. Ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi ide-ide dengan cara yang lebih intuitif dan organik, dan untuk mengekspresikan kreativitas kita secara bebas.
Bagi saya, menggambar tangan adalah lebih dari sekadar keterampilan; ini adalah hasrat. Ini adalah cara saya terhubung dengan arsitektur, mengekspresikan ide-ide saya, dan menciptakan karya yang bermakna dan tahan lama.