Bahar yang Kau Rindukan




Dari sudut hati terdalam,
Terkisah sepenggal cerita tentang bahar yang dirindukan.
Ketika musim berganti,
Menyambut kedatangan sang surya yang kembali bersinar terang,
Setelah melewati malam yang panjang dan gelap.

Saat itu, bumi pun berselimut warna-warni,

Bak sebuah lukisan yang hidup di hadapan mata.
Bunga-bunga bermekaran dengan semarak,
Menguarkan aroma harum yang menenangkan jiwa.
Burung-burung berkicau riang di dahan pohon,
Mengiringi alunan angin sepoi yang berbisik lembut.
Setiap dedaunan pun menari-nari dengan anggun,
Seakan menyambut sukacita yang telah lama ditunggu.

Itulah bahar yang dirindukan,

Ketika alam semesta berselimut kehangatan dan keindahan.
Waktu di mana hati terasa lapang,
Terbebas dari beban yang selama ini menghimpit.
  • Saat berjalan di tengah taman yang asri,
  • Menghirup udara segar yang menyegarkan paru-paru,
  • Memperhatikan anak-anak tertawa riang bermain,

Semua itu terasa begitu damai dan menenangkan,

Seakan membawa kita kembali ke masa kanak-kanak,
Ketika kebahagiaan masih menjadi hal yang sederhana.
Ya, bahar adalah musim yang selalu dinanti,
Musim di mana harapan bersemi,
Dan impian seakan terasa lebih dekat.
Maka, nikmatilah setiap momennya,
Sebab ia adalah anugerah terindah yang diberikan oleh alam.

Jangan sampai kita melewatkannya begitu saja,

Jadikan bahar ini sebagai pengingat,
Bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dipenuhi dengan kesedihan.
Mari kita sambut bahar dengan hati terbuka,
Dan biarkan kehangatannya mengisi jiwa kita.
Agar kita dapat menjalani hari-hari ke depan dengan senyuman,
Dan semangat yang membara untuk meraih impian.