Bakcang




Siapa yang tidak kenal dengan makanan ini? Bakcang atau bacang merupakan makanan tradisional yang banyak digemari di Indonesia. Makanan ini terbuat dari ketan yang dibungkus dengan daun bambu atau daun pisang dan diisi dengan berbagai macam isian, seperti daging babi, ayam, atau sayuran. Bakcang biasanya disajikan dengan saus atau kuah.

Menurut legenda, bakcang pertama kali dibuat oleh seorang penyair Tiongkok bernama Qu Yuan. Qu Yuan adalah seorang menteri yang setia pada negaranya, tetapi diasingkan karena fitnah. Pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Tionghoa, Qu Yuan bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri ke Sungai Miluo. Untuk mengenang Qu Yuan, masyarakat Tionghoa membuat bakcang dan melemparkannya ke sungai sebagai persembahan.

Di Indonesia, bakcang menjadi makanan yang populer karena pengaruh budaya Tionghoa. Bakcang biasanya disajikan pada saat perayaan Imlek atau Festival Kue Bulan. Namun, bakcang juga bisa dinikmati kapan saja, karena banyak dijual di pasar tradisional atau toko kue.

Ada banyak jenis bakcang di Indonesia, yang berbeda-beda tergantung daerah asalnya. Bakcang Semarang, misalnya, memiliki ciri khas isian daging babi dan telur asin. Sedangkan bakcang Medan memiliki isian daging babi, udang, dan jamur. Bakcang Bandung biasanya diisi dengan daging ayam atau sapi.

Bakcang adalah makanan yang lezat dan mengenyangkan. Selain itu, bakcang juga memiliki makna simbolis, yaitu sebagai persembahan kepada leluhur atau dewa. Jadi, tidak heran jika bakcang menjadi makanan yang banyak digemari di Indonesia.

Cara Membuat Bakcang

Jika ingin membuat bakcang sendiri, berikut ini adalah langkah-langkahnya:


  1. Siapkan bahan-bahan, yaitu:
    • 500 gram beras ketan, cuci bersih dan rendam selama 4 jam
    • 150 gram daging babi, cincang
    • 100 gram udang, kupas dan buang kepalanya
    • 100 gram jamur shitake, potong-potong
    • 100 gram bawang bombay, cincang