Banjir Dubai: Surreal But True!




Bayangkan pemandangan ini: pencakar langit menjulang tinggi di bawah air berlumpur, jalanan berubah menjadi sungai yang deras. Dubai, kota gurun yang terkenal dengan kemewahan dan kemegahannya, pernah mengalami banjir yang menakjubkan.
Itu adalah sore yang biasa pada tahun 2017 ketika langit runtuh dengan amarah. Hujan deras turun selama berjam-jam, menguji batas kota yang dibangun di atas pasir. Saluran air kewalahan, air menyapu jalanan dan membanjiri bangunan.
Saya beruntung berada di dalam mobil ketika banjir mulai melanda. Saya terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam, menyaksikan air naik dengan ketinggian luar biasa. Jalanan berubah menjadi danau, mobil-mobil terendam, dan orang-orang yang terdampar mencari tempat berlindung.
Sungguh pemandangan yang nyata. Dubai, yang dikenal dengan padang pasir yang luas dan langit biru yang cerah, tiba-tiba terlihat seperti Venesia yang terendam banjir. Saya tidak bisa tidak merasa sedikit kagum dan kasihan pada saat yang sama.
Dalam keramaian yang panik, saya melihat seorang wanita membawa anaknya yang masih kecil di punggungnya, berjuang untuk menyeberangi kerumunan. Seorang pria tua dengan tongkatnya tertatih-tatih di tepi trotoar, air setinggi pinggang.
Saat hari berganti malam, hujan mereda, tetapi airnya belum surut. Dubai diselimuti kegelapan, menyelimuti gedung-gedung tinggi dalam kabut suram. Saya menghabiskan malam itu di mobil saya yang terdampar, merenungkan kejadian-kejadian hari itu.

Banjir Dubai merupakan pengingat yang brutal akan kekuatan alam. Itu juga merupakan pengingat akan kerentanan kota-kota modern kita, tidak peduli seberapa majunya mereka. Dalam beberapa jam saja, Dubai yang berkilauan berubah menjadi kota yang dilanda bencana, menunjukkan betapa kita sangat bergantung pada infrastruktur kita untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan kita.

Beberapa hari kemudian, ketika air surut dan kota kembali normal, saya tidak bisa tidak merasa bahwa banjir itu telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada jiwa saya. Itu telah membuat saya menghargai nilai keberlanjutan dan pentingnya bersiap menghadapi hal yang tak terduga.
Sekarang, setiap kali saya melihat pencakar langit Dubai yang megah, saya tidak bisa tidak memikirkan malam hujan itu ketika kota itu tenggelam di bawah air. Banjir itu adalah pengalaman yang mengerikan namun transformatif, pengingat bahwa bahkan di kota-kota paling modern sekalipun, alam dapat mengamuk kapan saja.