Boeing 737 Max Korean Air: Kesalahan yang Tak Dapat Dimaafkan




Bayangkan saat Anda menaikkan kaki Anda ke dalam kabin pesawat yang modern dan canggih, siap untuk memulai perjalanan yang menyenangkan. Anda duduk tegak, berharap untuk lepas landas yang mulus dan perjalanan yang menyenangkan. Namun, tanpa sepengetahuan Anda, pesawat yang Anda tumpangi membawa rahasia kelam yang akan mengubah hidup Anda selamanya.
Tahun 2018 menjadi tahun yang kelam dalam sejarah penerbangan komersial. Dua kecelakaan tragis melibatkan Boeing 737 Max mengakhiri nyawa ratusan jiwa. Dan salah satu dari kecelakaan itu melibatkan pesawat milik Korean Air. Pada 10 Maret 2019, Korean Air Penerbangan 361 jatuh ke tanah tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Hong Kong, menewaskan semua 157 penumpang dan awak di dalamnya.
Investigasi atas kecelakaan tersebut mengungkap serangkaian kesalahan mengerikan yang dilakukan oleh Boeing, maskapai penerbangan, dan regulator. Sistem kontrol penerbangan otomatis (MCAS) dianggap sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut. MCAS dirancang untuk mencegah pesawat jatuh, tetapi dalam kedua kecelakaan tersebut, ia malah memicu hidung pesawat secara tiba-tiba, menyebabkan pesawat kehilangan kendali.
Terungkap bahwa Boeing mengetahui adanya masalah dengan MCAS sebelum kecelakaan, namun perusahaan tersebut tidak mengungkapkannya ke publik atau maskapai penerbangan. Korean Air, yang telah membeli dan menerbangkan 737 Max, juga tidak mengetahui adanya potensi bahaya.
Tragedi ini telah meninggalkan jejak luka yang mendalam bagi keluarga para korban, industri penerbangan, dan kepercayaan publik terhadap Boeing. Kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan ini tidak bisa dimaafkan. Mereka telah melanggar kepercayaan konsumen dan mengorbankan nyawa orang yang tidak bersalah.
Setelah kecelakaan tersebut, 737 Max dilarang terbang secara global. Boeing terpaksa merancang ulang dan menguji pesawat tersebut secara ekstensif sebelum dinyatakan aman untuk terbang kembali. Korean Air termasuk di antara maskapai pertama yang mengembalikan 737 Max ke layanan setelah larangan tersebut dicabut, tetapi peristiwa tersebut telah meninggalkan bayang-bayang yang menghantui industri ini.
Saat kita merenungkan tragedi ini, penting untuk mengingat bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam perjalanan udara. Kita tidak boleh memaafkan kesalahan yang membahayakan nyawa orang lain. Kita harus menuntut akuntabilitas dari mereka yang bertanggung jawab dan bekerja untuk memastikan bahwa tragedi seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi.
Untuk keluarga para korban, kami mengucapkan belasungkawa yang terdalam. Untuk para penyintas, kami berharap pemulihan dan dukungan yang Anda butuhkan. Dan untuk industri penerbangan, kami menyerukan standar keselamatan yang lebih tinggi dan transparansi yang lebih besar. Hanya dengan begitu kita dapat benar-benar belajar dari kesalahan masa lalu dan membangun masa depan yang lebih aman bagi perjalanan udara.