Cok Sawitri




Ada yang sudah pernah dengar nama Cok Sawitri?
Wanita tangguh kelahiran Singkawang, Kalimantan Barat ini adalah salah satu sosok pejuang perempuan yang berperan penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Nama Sawitri mungkin tidak sepopuler pahlawan wanita lain seperti Kartini atau Cut Nyak Dhien. Namun, kiprahnya dalam perjuangan melawan penjajah tak kalah gagah berani.
Cok Sawitri lahir pada 2 Mei 1913. Ayahnya adalah seorang pegawai pemerintah Belanda, sementara ibunya adalah perempuan Dayak asli Kalimantan Barat.

Sejak kecil, Sawitri sudah menunjukkan jiwa patriotik yang kuat. Ia sering ikut ayahnya menghadiri acara-acara resmi yang diadakan oleh pemerintah Belanda. Di sana, ia melihat sendiri bagaimana penjajah memperlakukan rakyat Indonesia dengan kejam.

Tahun 1942, Jepang masuk ke Indonesia dan mengusir penjajah Belanda. Sawitri pun bergabung dengan pasukan gerilya yang dipimpin oleh suaminya, Raden Mas Soeprapto.

  • Bersama pasukan gerilya, Sawitri berjuang melawan Jepang di berbagai medan perang di Kalimantan Barat.
  • Ia dikenal sebagai ahli strategi perang yang lihai dan penembak jitu yang handal.
  • Keberanian Sawitri membuat ia dijuluki "Cok Sawitri", yang berarti "Macan Betina Sawitri".

Tahun 1945, Indonesia merdeka. Namun, perjuangan Sawitri belum berakhir.

Tahun 1946, Belanda kembali ke Indonesia dan berusaha menguasai kembali wilayah Indonesia. Sawitri pun kembali angkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya.

  • Dalam pertempuran melawan Belanda, Cok Sawitri menunjukkan keberanian dan kegigihan yang luar biasa.
  • Ia memimpin pasukan gerilya untuk menyerang markas-markas Belanda dan mengacaukan rencana mereka.
  • Berkat perjuangannya, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949.

Setelah Indonesia merdeka, Sawitri terus aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Ia mendirikan beberapa organisasi perempuan dan menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Barat.

Cok Sawitri meninggal dunia pada 30 September 1985 di usia 72 tahun. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Nama Cok Sawitri akan selalu dikenang sebagai salah satu pahlawan wanita Indonesia yang berjuang dengan gagah berani untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya.

Kisah perjuangannya menginspirasi kita semua untuk selalu berjuang mempertahankan apa yang kita miliki, dan untuk tidak pernah menyerah pada penindasan.