Densus 88 Kejaksaan Agung, sebuah pasukan elit yang bertugas menjaga keamanan dan menegakkan hukum di Indonesia, telah menjadi sorotan publik belakangan ini.
Sebagai bagian dari Kejaksaan Agung, Densus 88 memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Mereka bertugas melakukan penyelidikan dan penuntutan terhadap kasus-kasus kriminal yang besar dan kompleks, seperti korupsi, terorisme, dan kejahatan terorganisir.
Pasukan ini terdiri dari para jaksa dan penyidik yang terlatih dan berpengalaman. Mereka memiliki akses ke sumber daya dan teknologi canggih untuk mendukung investigasi mereka. Densus 88 juga bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya, baik di dalam maupun luar negeri.
Sepanjang sejarahnya, Densus 88 telah berhasil mengungkap dan menuntaskan sejumlah kasus penting. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah pembongkaran jaringan teroris Jemaah Islamiyah pada tahun 2002. Densus 88 juga berperan penting dalam penangkapan para koruptor kelas kakap, seperti Gayus Tambunan dan Muhammad Nazaruddin.
Keberhasilan Densus 88 dalam memberantas kejahatan telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Namun, pasukan ini juga tidak lepas dari kontroversi. Ada pihak yang mengkritik Densus 88 karena dianggap terlalu represif, melanggar hak asasi manusia, dan tidak transparan dalam menjalankan tugasnya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Densus 88 tetap menjadi tulang punggung penegakan hukum di Indonesia. Mereka adalah benteng terakhir bagi keadilan dan keamanan bagi masyarakat.