Hallo sahabat finansial yang budiman, kali ini kita akan membahas fenomena yang sedang marak terjadi di kalangan Gen Z, yaitu "doom spending". Fenomena ini diangkat oleh media-media besar di dunia, seperti CNBC, The Guardian, dan The New York Times. Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Jadi, apa itu "doom spending"? Istilah ini mengacu pada perilaku membelanjakan uang secara berlebihan dan impulsif untuk barang-barang atau pengalaman yang tidak penting. Perilaku ini biasanya didorong oleh perasaan cemas atau takut akan masa depan yang tidak pasti, seperti kekhawatiran tentang perubahan iklim, perang, atau inflasi.
Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menjadi kelompok yang paling rentan terhadap "doom spending" ini. Hal ini dikarenakan mereka tumbuh di era yang ditandai dengan ketidakpastian dan perubahan yang cepat. Mereka menyaksikan banyak peristiwa global yang mengkhawatirkan, seperti pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina. Peristiwa-peristiwa ini menciptakan perasaan tidak aman dan membuat mereka mempertanyakan masa depan.
Bagaimana cara mengenali "doom spending"? Ada beberapa tanda-tanda umum yang bisa diperhatikan, antara lain:
Jika Anda merasa melakukan "doom spending", jangan khawatir. Anda tidak sendirian. Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasinya:
Mengatasi "doom spending" bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting untuk kesehatan finansial dan kesejahteraan mental Anda. Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, Anda dapat menghentikan siklus belanja impulsif dan mulai membangun masa depan finansial yang lebih aman.
Sobat finansial, ingatlah bahwa masa depan tidak selalu pasti, tetapi dengan perencanaan keuangan yang matang dan pola pikir positif, Anda dapat menghadapi tantangan apa pun yang akan datang. Yuk, kelola keuangan dengan bijak dan raih masa depan yang lebih baik bersama!