Pertandingan sepak bola PON Aceh vs Sulteng diwarnai insiden yang cukup memalukan. Wasit pertandingan, Eko Agus Sugiharto, menjadi sasaran kemarahan pemain Sulteng yang merasa dirugikan oleh keputusannya.
Insiden bermula ketika pemain Sulteng, Ichansyah, melakukan pelanggaran terhadap pemain Aceh. Wasit Eko memberikan tendangan penalti untuk Aceh, yang kemudian berhasil dikonversi menjadi gol. Keputusan tersebut dianggap kontroversial oleh pemain Sulteng, yang menilai pelanggaran yang dilakukan Ichansyah tidak cukup untuk diberi penalti.
Kemarahan pemain Sulteng memuncak pada menit ke-80. Saat itu, Aceh kembali mendapatkan penalti setelah pemain Sulteng, Febriyanto, melakukan handball di kotak terlarang. Pemain Sulteng tidak terima dengan keputusan tersebut dan mulai mengerumuni wasit Eko.
Dalam situasi yang kacau tersebut, Ichansyah melayangkan pukulan ke arah wasit Eko. Wasit Eko langsung terjatuh dan mengalami luka pada bagian wajahnya. Pertandingan pun terpaksa dihentikan karena situasi yang tidak kondusif.
Kekesalan Wali Kota PaluInsiden pemukulan wasit tersebut mendapat kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. Hadianto menyatakan rasa kecewanya atas perilaku tidak sportif yang dilakukan oleh pemain Sulteng.
"Saya sangat menyayangkan insiden pemukulan wasit. Ini tindakan yang tidak bisa dibenarkan dan bertentangan dengan sportivitas olahraga," ujar Hadianto.
Hadianto juga meminta agar PSSI memberikan sanksi tegas kepada pemain yang melakukan pemukulan. Ia berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi seluruh insan sepak bola agar menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
Ancaman SanksiPSSI telah bergerak cepat menanggapi insiden pemukulan wasit. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pemain yang terbukti bersalah akan dikenakan sanksi tegas.
"Kami akan memberikan sanksi yang berat kepada pemain yang melakukan pemukulan. Tindakan ini tidak bisa ditoleransi dan harus dihukum seberat-beratnya," tegas Erick.
Erick juga menambahkan bahwa PSSI akan terus berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan tidak terjadi lagi insiden serupa di masa mendatang.
Imbauan untuk Menjaga SportivitasInsiden pemukulan wasit di PON Aceh vs Sulteng menjadi catatan penting bagi seluruh insan sepak bola. Olahraga seharusnya menjadi ajang untuk mengasah skill dan memperkuat persatuan, bukan menjadi ajang kekerasan.
Mari kita semua menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan menghormati keputusan wasit. Dengan demikian, sepak bola Indonesia dapat berkembang dengan baik dan menjadi kebanggaan kita semua.