Di tengah hiruk pikuk kehidupan, musik selalu memiliki cara untuk membawa ketenangan dan menggugah perasaan. Salah satu maestro musik Indonesia yang telah berhasil menghipnotis penikmat musik selama puluhan tahun adalah Sopyan Dado.
Lahir di Bandung pada tahun 1939, Sopyan Dado kecil telah menunjukkan bakat musik yang luar biasa. Sejak usia dini, ia telah mahir memainkan beberapa alat musik, seperti gitar, piano, dan saksofon. Kemampuan musiknya yang mumpuni membuatnya terpilih sebagai anggota orkes terkenal, Bintang Radio Bandung, pada tahun 1959.
Karier musik Sopyan Dado terus menanjak. Pada tahun 1960-an, ia bergabung dengan orkes keroncong terkenal, Irama Prambanan. Bersama orkes tersebut, ia menciptakan beberapa lagu hits yang melegenda, seperti "Menyanyilah Cas Bakul" dan "Gadis Keraton".
Namun, titik puncak karier Sopyan Dado terjadi pada tahun 1970-an ketika ia merilis album solo pertamanya, "Air Mata". Album ini meledak di pasaran dan membawa nama Sopyan Dado menjadi dikenal luas. Sejak saat itu, ia terus menghasilkan karya-karya musik yang berkualitas, seperti "Kampung Halaman", "Tercantik di Dunia", dan "Salahkah Aku Mencintaimu".
Di balik kesuksesannya yang gemilang, Sopyan Dado tetap menjadi sosok yang rendah hati dan bersahaja. Ia selalu bersedia berbagi ilmu musiknya dengan para junior dan terus berkarya hingga akhir hayatnya pada tahun 2004.
Musik Sopyan Dado telah menjadi warisan budaya yang tak ternilai bagi Indonesia. Lagu-lagunya terus didengarkan dan dinikmati oleh generasi demi generasi. Melalui musiknya, Sopyan Dado telah menciptakan dunia yang indah yang selalu berputar bersama setiap lantunan nadanya.
"Musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan semua orang. Di dunia yang penuh dengan perbedaan, musik dapat menjadi jembatan yang menghubungkan hati." - Sopyan Dado