Awalnya, semua tampak biasa. Senja berganti malam, langit senyap. Namun, tiba-tiba, suara gemuruh menggelegar. Aku berlari ke luar rumah, dan tertegun melihat kolom asap hitam membubung tinggi ke langit. Tanah bergetar hebat, dan batu-batu berjatuhan dari lereng gunung.
Kepanikan melanda. Orang-orang berlarian ketakutan, mencari tempat aman. Aku bersama keluarga ikut mengungsi ke sebuah desa yang lebih jauh dari gunung. Sepanjang jalan, kami mendengar ledakan-ledakan kecil dan merasakan getaran tanah.
Letusan Gunung Lewotobi mengakibatkan banyak kerusakan. Awan panas meluluhlahunkan hutan, dan abu vulkanik menutupi seluruh desa. Rumah-rumah hancur, ladang pertanian luluh lantak, dan sumber air tercemar.
Bantuan segera berdatangan dari pemerintah dan berbagai organisasi. Makanan, air bersih, dan obat-obatan didistribusikan. Tim SAR juga turun tangan untuk mencari korban dan mengevakuasi warga yang masih terjebak.
Erupsi Gunung Lewotobi menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tidak terduga. Ini juga mengajarkan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana.kini harus bersiap menghadapi segala kemungkinan, agar tragedi seperti ini tidak terulang kembali.
"Setiap bencana adalah pelajaran. Semoga kita belajar dari pengalaman ini, dan menjadi lebih tangguh menghadapi masa depan."