Hai, para investor! Ada kabar hangat nih dari dunia keuangan yang bikin kita deg-degan. Federal Open Market Committee (FOMC) baru aja menaikkan suku bunga acuan, dan dampaknya langsung terasa di pasar saham. Saham-saham langsung anjlok, bikin kita yang lagi investasi jadi ketar-ketir.
Tapi jangan khawatir dulu, sob! FOMC ini bukan monster yang bakal bikin portofolio kita habis. Yuk, kita bahas bareng-bareng apa sih FOMC ini dan kenapa bisa bikin saham drop.
FOMC adalah dewan yang dikepalain sama bos The Fed (bank sentral Amerika Serikat). Mereka punya tugas penting banget, yaitu mengatur kebijakan suku bunga negara itu. Suku bunga itu sendiri adalah harga yang harus kita bayar kalau mau minjem uang. Makin tinggi suku bunga, makin mahal kita minjem duit.
Nah, FOMC ini menaikkan suku bunga karena inflasi di Amerika lagi ngamuk. Inflasi itu ibarat harga-harga yang naik terus-terusan, bikin duit kita jadi nggak berharga. Supaya inflasi nggak makin parah, FOMC terpaksa menaikkan suku bunga supaya orang-orang nggak boros belanja dan minjem duit.
Tapi, kenaikan suku bunga ini punya efek domino ke pasar saham. Biasanya kalau suku bunga naik, orang-orang bakal lebih tertarik nabung karena bunganya jadi lebih tinggi. Akibatnya, permintaan saham berkurang, dan harga saham pun ikut turun. Makanya nggak heran kalau saham-saham langsung terjun bebas setelah FOMC menaikkan suku bunga.
Meskipun saham lagi drop, jangan langsung panik dan jual semua investasi kita. Ingat, pasar saham itu ibarat ombak di laut, ada naik ada turun. Kenaikan suku bunga ini hanya sementara, dan pasar saham pasti akan rebound lagi.
Yang penting kita tetap konsisten berinvestasi dan nggak mudah terpengaruh sama berita-berita negatif. Justru ini bisa jadi kesempatan buat kita beli saham-saham bagus dengan harga diskon. So, tetap tenang dan nikmati perjalanan investasi kita!