Granit Xhaka, Kapten Arsenal yang Kontroversial
Oleh Penggemar Arsenal Sejati
Granit Xhaka, gelandang asal Swiss, telah menjadi sosok yang kontroversial di Arsenal sejak bergabung pada 2016. Kepribadiannya yang berapi-api dan gaya bermainnya yang agresif telah membuatnya menjadi sosok yang terpolarisasi di kalangan penggemar Arsenal.
Di satu sisi, Xhaka adalah pemain yang sangat berbakat. Dia memiliki kemampuan passing yang sangat baik, tendangan jarak jauh yang kuat, dan kecerdasan sepak bola yang tinggi. Dia juga merupakan pemimpin yang vokal di ruang ganti, dan dipandang sebagai panutan oleh banyak pemain muda di Arsenal.
Namun, di sisi lain, Xhaka juga dikenal karena kecenderungannya untuk kehilangan ketenangannya. Dia telah dikartu merah beberapa kali untuk pelanggaran yang sembrono, dan dia juga dikritik karena kesalahannya yang mahal. Selain itu, gaya bermainnya yang terkadang terlalu agresif dapat mengundang masalah bagi Arsenal, karena dapat membuat tim rentan terhadap serangan balik.
Salah satu contoh paling mencolok dari perilaku kontroversial Xhaka terjadi pada tahun 2019, ketika dia bereaksi terhadap ejekan penonton Arsenal dengan mengacungkan jari tengah kepada mereka. Hal ini menyebabkan dia dicopot sebagai kapten klub dan denda dua minggu gajinya.
Terlepas dari kontroversinya, Xhaka tetap menjadi pemain penting bagi Arsenal. Dia adalah salah satu pemain paling berpengalaman di skuad, dan dia memberikan stabilitas dan kepemimpinan yang sangat dibutuhkan. Namun, dia juga pemain yang membuat frustrasi, dan para penggemar Arsenal terpecah belah mengenai apakah dia adalah aset atau beban bagi tim.
Hanya waktu yang akan membuktikan bagaimana Xhaka akan dikenang oleh para penggemar Arsenal. Dia adalah pemain yang sangat berbakat, tetapi dia juga pemain yang penuh dengan kekurangan. Apakah dia akan dapat mengatasi kekurangannya dan menjadi pemain hebat di Arsenal atau apakah dia akan selalu menjadi sosok yang kontroversial masih harus dilihat.