Guru Sekumpul: Kisah Sang Wali yang Dicintai




Dalam riuhnya kehidupan modern, di mana teknologi seakan mendominasi setiap aspek hidup, masih ada segelintir orang yang menemukan kedamaian dalam kesederhanaan. Salah satu tokoh yang menginspirasi dalam hal ini adalah Guru Sekumpul dari Martapura, Kalimantan Selatan.

Nama Guru Sekumpul, atau Abah Guru, begitu dikenal di kalangan masyarakat Banjar. Beliau adalah seorang ulama besar yang dikenal dengan ajarannya yang penuh hikmah dan kesederhanaan. Kehidupannya yang bersahaja dan dedikasinya kepada masyarakat telah meninggalkan jejak mendalam di hati banyak orang.

    Masa Kecil dan Pendidikan

Guru Sekumpul lahir pada 11 Februari 1942 di Desa Tunggul Irang, Martapura. Sejak kecil, beliau telah menunjukkan kecerdasan dan rasa ingin tahu yang tinggi. Beliau belajar agama dari berbagai guru dan pondok pesantren, hingga akhirnya memutuskan untuk memperdalam ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir.

    Kembalinya Sang Wali

Setelah menimba ilmu di Kairo, Guru Sekumpul kembali ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah pesantren sederhana di daerah Sekumpul. Pesantren ini berkembang pesat dan menjadi tempat berkumpulnya para pencari ilmu dari berbagai penjuru Nusantara.

Ajaran dan Hikmah

Ajaran Guru Sekumpul dikenal dengan kesederhanaan dan kefokusan pada esensi agama. Beliau menekankan pentingnya menjaga akhlak dan memperbanyak ibadah. Beliau juga mengajarkan pentingnya hidup dalam kesabaran dan menerima segala takdir dengan ikhlas.

  • Kasih Sayang untuk Semua Makhluk
  • Salah satu ajaran yang paling menonjol dari Guru Sekumpul adalah kasih sayangnya yang luar biasa untuk semua makhluk. Beliau mengajarkan bahwa setiap orang, apapun agamanya atau latar belakangnya, berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang.

  • Teladan Kesederhanaan
  • Guru Sekumpul hidup dalam kesederhanaan yang luar biasa. Beliau tidak pernah mengejar kekayaan atau jabatan. Baginya, kebahagiaan sejati terletak pada ketenangan hati dan kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai.

      Warisan Abadi

    Guru Sekumpul wafat pada 10 Agustus 2005, namun ajaran dan teladannya terus menginspirasi jutaan orang hingga saat ini. Pesantrennya di Sekumpul menjadi tempat ziarah dan menjadi salah satu destinasi wisata religi yang terkenal.

    Dalam hiruk pikuk kehidupan yang serba cepat, kisah Guru Sekumpul bagaikan oase yang menyegarkan. Beliau mengajarkan kita pentingnya kesederhanaan, kasih sayang, dan ketulusan. Ajarannya terus menjadi pengingat bahwa wahre kebahagiaan tersembunyi dalam hal-hal sederhana yang sering kita lewatkan.