Baru-baru ini, mata uang yen Jepang mengalami kemerosotan yang luar biasa, merosot ke titik terendahnya dalam beberapa dekade. Hal ini tentu saja menghebohkan kalangan investor dan ekonom.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan jatuhnya yen adalah perbedaan kebijakan moneter antara Jepang dan negara-negara lain. Bank sentral Jepang (Bank of Japan) telah mempertahankan suku bunga mendekati nol selama bertahun-tahun, sementara bank sentral di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
Perbedaan suku bunga ini membuat investasi di Jepang menjadi kurang menarik bagi investor asing. Akibatnya, mereka menjual yen untuk membeli mata uang yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Arus keluar modal yang besar ini semakin memperlemah yen.
Selain kebijakan moneter, faktor geopolitik juga berperan dalam kejatuhan yen. Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan ketidakpastian global dan meningkatnya permintaan akan mata uang safe haven, seperti dolar AS dan franc Swiss. Yen Jepang, yang sebelumnya dianggap sebagai mata uang safe haven, telah kehilangan sebagian daya tariknya karena kekhawatiran tentang keamanan di kawasan Asia-Pasifik.
Kejatuhan yen juga dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi Jepang. Pertumbuhan ekonomi Jepang telah melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan beberapa ekonom khawatir bahwa Jepang akan jatuh ke dalam resesi.
Dampak Kejatuhan Yen
Kejatuhan yen berdampak signifikan pada ekonomi Jepang dan dunia.
Masa Depan Yen Jepang
Sulit untuk memprediksi masa depan yen Jepang. Namun, beberapa faktor dapat mempengaruhi nilainya di masa mendatang.
Hanya waktu yang akan membuktikan apa yang akan terjadi dengan yen Jepang. Namun, kejatuhannya dalam beberapa bulan terakhir merupakan pengingat bahwa pasar valuta asing dapat sangat bergejolak dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Bagaimana menurut kalian? Apakah yen Jepang akan terus melemah atau akan pulih di masa depan?