Sebagai penduduk asli Sumatera Selatan, saya bangga memiliki pemimpin seperti Herman Deru. Beliau adalah sosok gubernur yang merakyat, dekat dengan masyarakat, dan selalu berjuang untuk kesejahteraan rakyatnya.
Saya ingat betul ketika beliau pertama kali terpilih menjadi gubernur pada tahun 2018. Saat itu, kondisi Sumatera Selatan masih banyak kekurangan. Infrastruktur belum memadai, ekonomi belum merata, dan kesenjangan sosial masih lebar. Namun, di tangan Herman Deru, semuanya berubah.
Beliau langsung tancap gas membangun infrastruktur yang menghubungkan daerah-daerah terpencil. Jalan-jalan diperlebar, jembatan dibangun, dan pelabuhan diperluas. Berkat pembangunan infrastruktur ini, perekonomian Sumatera Selatan tumbuh pesat. Masyarakat di daerah-daerah terpencil pun bisa menikmati hasil pembangunan.
Selain infrastruktur, Herman Deru juga fokus pada pembangunan ekonomi. Beliau memfasilitasi investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Hasilnya, angka pengangguran di Sumatera Selatan menurun drastis. Masyarakat semakin sejahtera, dan kesejahteraan merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Namun, yang membuat saya paling kagum adalah kepedulian Herman Deru terhadap masyarakat. Beliau sering turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat. Beliau juga selalu mengutamakan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakannya.
Suatu ketika, saya pernah bertemu langsung dengan Herman Deru. Beliau sangat ramah dan bersahabat. Beliau mendengarkan keluhan saya dengan sabar dan memberikan solusi yang tepat. Saya tersentuh dengan kepedulian beliau terhadap masyarakat.
Herman Deru adalah sosok gubernur yang sangat menginspirasi. Beliau membuktikan bahwa seorang pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berjuang untuk kesejahteraan rakyatnya bisa membuat perubahan besar. Sumatera Selatan beruntung memiliki pemimpin seperti beliau.
Saya yakin, di bawah kepemimpinan Herman Deru, Sumatera Selatan akan semakin maju dan sejahtera. Beliau adalah sosok pemimpin yang akan terus dicintai dan dikenang oleh rakyat Sumatera Selatan.