IHSG Hari Ini: Merosot Tajam, Investor Waspada!




Pasar saham Indonesia mengalami koreksi yang cukup signifikan pada hari ini, Kamis (19/12/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok lebih dari 1% hingga menembus level psikologis 7.000. Pelemahan ini dipicu oleh sejumlah faktor, baik internal maupun eksternal.

Hingga penutupan perdagangan, IHSG merosot 130,64 poin atau 1,84% ke level 6.977,24. Koreksi terjadi di hampir seluruh sektor, terutama pada sektor energi, pertambangan, dan keuangan.

Adapun sentimen negatif yang menekan IHSG hari ini di antaranya adalah:

  • Pelemahan harga komoditas global. Harga minyak mentah dan batu bara mengalami penurunan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, sehingga membebani saham-saham di sektor energi dan pertambangan.
  • Kekhawatiran resesi global. Perlambatan ekonomi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa, meningkatkan kekhawatiran investor akan terjadinya resesi global. Hal ini menekan sentimen terhadap pasar saham.
  • Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan potensi pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat. Hal ini berdampak negatif pada saham-saham di sektor ritel, transportasi, dan pariwisata.
  • Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina. Konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina terus memberikan ketidakpastian di pasar keuangan global. Hal ini membuat investor cenderung menahan diri untuk berinvestasi di pasar saham.

Analis pasar menilai, koreksi IHSG hari ini merupakan hal yang wajar terjadi mengingat sejumlah sentimen negatif yang sedang membayangi. Namun, investor diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik.

"Koreksi ini merupakan bagian dari siklus pasar saham. Investor harus tetap rasional dan tidak terburu-buru melepas sahamnya," kata seorang analis pasar.

Pada perdagangan besok, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Investor disarankan untuk mencermati pergerakan saham-saham defensif, seperti saham-saham di sektor telekomunikasi, kesehatan, dan barang konsumsi.

"Investor juga perlu mempersiapkan diri jika koreksi IHSG berlanjut dalam beberapa hari ke depan," pungkas analis tersebut.