Katchatheevu: Pulau Persahabatan yang Diperdebatkan




Di tengah-tengah Selat Palk yang tenang, terdapat sebuah pulau kecil bernama Katchatheevu yang telah menjadi titik pertikaian antara Sri Lanka dan India selama bertahun-tahun. Pulau seluas 125 hektar ini memiliki sejarah yang rumit dan telah menjadi pusat sengketa teritorial antara kedua negara.

Pada tahun 1782, pulau ini diserahkan kepada British oleh Kerajaan Kandy di Sri Lanka. Namun, pada tahun 1815, setelah kekalahan Kerajaan Kandy, pulau tersebut menjadi bagian dari wilayah India di bawah kekuasaan Inggris. Perjanjian tahun 1920 antara India dan Sri Lanka menetapkan perbatasan laut di antara kedua negara, dengan Katchatheevu di sisi India.

Perpecahan memuncak pada tahun 1974 ketika Sri Lanka mengklaim kedaulatan atas pulau tersebut. India, yang mengandalkan perjanjian tahun 1920, menolak klaim tersebut. Persengketaan tersebut telah menyebabkan beberapa insiden diplomatik dan bahkan bentrokan kecil antara nelayan kedua negara.

Selain perselisihan teritorial, Katchatheevu juga memiliki nilai simbolis bagi kedua negara. Bagi Sri Lanka, pulau ini dipandang sebagai bagian dari tanah leluhurnya. Bagi India, pulau ini dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah maritimnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, telah ada upaya untuk menyelesaikan perselisihan secara damai. Pada tahun 1983, kedua negara membentuk Dewan Kehakiman Perikanan untuk mencegah konflik antara nelayan. Namun, perselisihan mengenai kedaulatan pulau tersebut tetap belum terselesaikan.

Kisah Katchatheevu penuh dengan ironi dan kesedihan. Ini adalah kisah tentang pulau yang seharusnya menjadi jembatan antara dua negara, namun malah menjadi penghalang. Ini adalah kisah tentang hubungan yang kompleks antara sejarah, geografi, dan politik.

Saat saya menulis artikel ini, saya merasa sedih karena pulau yang begitu indah dan memiliki potensi besar ini telah menjadi bahan pertikaian. Saya berharap suatu hari nanti, Katchatheevu dapat menjadi simbol persatuan dan persahabatan antara Sri Lanka dan India.

Sampai saat itu, Katchatheevu tetap menjadi pengingat akan konflik yang berkepanjangan dan kebutuhan untuk menemukan solusi damai yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.