Kepala BPIP: 'Pancasila Benteng Negara dari Paham Radikalisme dan Terorisme'




Dewasa ini, radikalisme dan terorisme bagaikan momok bagi setiap bangsa, termasuk Indonesia. Paham-paham ini mengancam keutuhan bangsa dan negara, serta dapat menjerumuskan masyarakat ke jurang perpecahan dan kekerasan. Untuk menangkal ancaman tersebut, diperlukan benteng yang kokoh yang dapat menangkis segala bentuk ideologi yang menyimpang.

Menurut Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia merupakan benteng pertahanan yang ampuh dari paham radikalisme dan terorisme. Pancasila, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial, menjadi pondasi yang kokoh bagi masyarakat Indonesia untuk hidup berdampingan secara harmonis dan damai.

Yudian menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila telah teruji sepanjang sejarah Indonesia dalam mempersatukan bangsa yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila menjadi panduan bagi masyarakat Indonesia untuk mengelola perbedaan dan menyelesaikan konflik secara damai. Dengan Pancasila sebagai pedoman, masyarakat Indonesia dapat membangun persatuan dan kesatuan yang kuat, sehingga tidak mudah terpecah belah oleh paham-paham radikal.

  • Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa: Menanamkan kesadaran tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menghormati seluruh agama yang diakui di Indonesia.
  • Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghargai setiap manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan golongan, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
  • Nilai Persatuan Indonesia: Mempersatukan seluruh warga negara Indonesia dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, meskipun terdapat keberagaman yang sangat besar.
  • Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan, menghormati perbedaan pendapat, dan menghargai suara rakyat.
  • Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan merata bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa diskriminasi.

Dalam konteks menghadapi radikalisme dan terorisme, nilai-nilai Pancasila tersebut menjadi sangat penting. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menghormati perbedaan agama, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal yang mengeksploitasi sentimen agama. Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajarkan masyarakat untuk menghargai setiap manusia, sehingga tidak mudah terprovokasi untuk melakukan kekerasan dan diskriminasi.

Sementara itu, nilai Persatuan Indonesia menjadi benteng yang kokoh dalam menghadapi paham radikalisme dan terorisme yang berusaha memecah belah bangsa. Masyarakat Indonesia yang bersatu padu, tidak mudah terpecah belah oleh perbedaan suku, agama, dan golongan. Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan mengajarkan masyarakat untuk menyelesaikan konflik secara damai melalui musyawarah dan mufakat, sehingga tidak mudah terjerumus dalam kekerasan.

Terakhir, nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi landasan penting untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal yang menjanjikan solusi instan tetapi melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Dengan memedomani nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia dapat membangun masyarakat yang harmonis, damai, dan sejahtera, yang terbebas dari ancaman radikalisme dan terorisme.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan Pancasila sebagai benteng pertahanan, Indonesia akan tetap kokoh berdiri sebagai bangsa yang bersatu, damai, dan sejahtera.