Khaled Ahmed, Sang Bintang yang Terang di Langit Persuratan Melayu




Dunia persuratan Melayu berduka dengan kepergian seorang maestro, Khaled Ahmed, pada Juni 2023. Pria kelahiran Singapura ini telah mengukir tinta emas dalam lembaran sejarah sastra, meninggalkan warisan abadi melalui karya-karyanya yang menggugah jiwa.
Saya masih ingat pertama kali membaca novel "Anak Mat Jan". Kisah seorang anak miskin yang berjuang melawan kemiskinan dan ketidakadilan itu menyentuh relung hati saya. Bahasa Khaled Ahmed yang lugas dan mengalir membuat saya seolah-olah hidup dalam dunia novel tersebut.
Selain "Anak Mat Jan", Khaled Ahmed juga telah menghasilkan sejumlah karya luar biasa, seperti "Kembang-Kembang Yang Layu", "Labirin Cinta", dan "Takbir Setelah Adzan". Setiap karyanya membawa pesan moral dan sosial yang mendalam, menyentil kesadaran pembaca tentang isu-isu penting dalam masyarakat.

Seorang Penulis yang Berani

Salah satu hal yang membuat Khaled Ahmed begitu dikagumi adalah keberaniannya dalam mengkritik pemerintah dan rezim yang berkuasa. Lewat tulisan-tulisannya, ia menyuarakan suara rakyat yang terpinggirkan, menyampaikan kritik secara tajam namun tetap elegan.
Keberaniannya itu berbuah pengakuan dan penghargaan. Ia dianugerahi Penghargaan Sastra SEAWRITE pada tahun 1984 dan Anugerah Penulis Asia Tenggara (SEA) pada tahun 1993.

Kisah di Balik Nama Pena

Tahukah Anda rahasia di balik nama pena Khaled Ahmed? Ternyata, nama aslinya adalah Syed Alwi. Ia memilih nama Khaled Ahmed karena terinspirasi oleh sahabat Rasulullah yang dikenal sebagai "Khaled bin Walid", seorang panglima perang yang pemberani. Dan Ahmed diambil dari nama salah satu khalifah besar dalam sejarah Islam.

Warisan Abadi

Kepergian Khaled Ahmed telah meninggalkan kekosongan yang besar dalam dunia sastra Melayu. Namun, warisannya akan terus hidup melalui karya-karyanya yang telah dibaca dan dinikmati oleh jutaan orang.
Novel-novelnya akan terus menginspirasi generasi muda, mengingatkan mereka akan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan keberanian. Khaled Ahmed mungkin telah tiada, namun suaranya akan terus bergema, menyerukan kita semua untuk berjuang demi masyarakat yang lebih baik.