KIHAJAR STEM
Setiap manusia adalah individu unik yang memiliki potensi dan bakat berbeda-beda. Begitu pula dengan anak-anak kita. Sebagai orang tua, tugas kita adalah menemukan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, mencetuskan konsep pendidikan yang berpusat pada anak, yakni "among". Dalam konsep ini, anak bukanlah objek pasif yang harus dijejali ilmu pengetahuan, melainkan subyek aktif yang harus dibiarkan berkembang sesuai dengan kodratnya.
STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) adalah bidang ilmu yang sangat penting di era modern ini. Namun, banyak anak yang masih menganggap STEM sebagai bidang yang sulit dan membosankan. Padahal, STEM sebenarnya bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan mudah dipelajari, asalkan kita menggunakan pendekatan yang tepat.
Salah satu pendekatan yang bisa digunakan adalah dengan menerapkan konsep "among" dalam pengajaran STEM. Dengan pendekatan ini, anak-anak akan belajar STEM bukan hanya melalui hafalan dan latihan soal, tetapi juga melalui pengalaman langsung dan pemecahan masalah.
Berikut adalah beberapa contoh cara menerapkan konsep "among" dalam pengajaran STEM:
-
Ajak anak-anak untuk mengamati fenomena alam, seperti hujan, pelangi, atau pertumbuhan tanaman. Dari pengamatan tersebut, ajak mereka untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya.
-
Libatkan anak-anak dalam kegiatan eksperimen sains sederhana. Misalnya, ajak mereka untuk membuat gunung meletus dari soda kue dan cuka, atau membuat pelangi dari air dan cahaya.
-
Ajak anak-anak untuk membangun sesuatu, seperti menara dari balok atau pesawat dari kardus. Kegiatan ini akan melatih kreativitas dan keterampilan berpikir kritis mereka.
-
Perkenalkan anak-anak pada tokoh-tokoh inspiratif di bidang STEM. Ceritakan tentang penemuan dan kontribusi mereka, sehingga anak-anak termotivasi untuk belajar STEM.
Dengan menerapkan konsep "among" dalam pengajaran STEM, kita bisa membuat anak-anak belajar STEM dengan cara yang menyenangkan dan efektif. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep STEM dan mengembangkan minat mereka di bidang ini.
Selain itu, dengan mengembangkan potensi anak di bidang STEM, kita juga bisa menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Di era yang semakin didominasi oleh teknologi, STEM akan menjadi semakin penting. Dengan membekali anak-anak dengan keterampilan STEM yang kuat, kita bisa mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia yang serba digital.