Kimberly




Siapa sangka nama yang begitu indah ini terselip kisah kelam yang tak terlupakan? Nama "Kimberly" bagaikan bumerang yang terus menghantui hidupku, meninggalkan luka menganga yang tak kunjung sembuh.

Nama itu pertama kali terukir di akta kelahiranku. Orang tuaku, yang begitu mengidolakan seorang aktris Hollywood, memberikan nama yang sama seperti idolanya tersebut, dengan harapan aku akan tumbuh secantik dan seberuntung sang aktris. Namun, nasib berkata lain.

Sejak kecil, aku selalu menjadi bahan ejekan teman-temanku. Mereka menyebutku "Kimmy si tukang gado-gado" karena kulitku yang gelap dan pipiku yang chubby. Nama "Kimberly" yang indah, terasa seperti sebuah ironi yang kejam.

Aku tumbuh menjadi gadis yang minder dan pendiam. Aku membenci namaku sendiri. Setiap kali orang menyebutnya, aku merasa seperti sedang ditempeleng dengan tongkat baseball. Aku berusaha mengubahnya, tapi orang tuaku menolak. Mereka bilang itu adalah pemberian mereka, dan aku harus menerimanya dengan lapang dada.

Hingga suatu hari, aku bertemu dengan seorang pria yang bernama Evan. Dia adalah cinta pertamaku. Untuk pertama kalinya, aku merasa nama "Kimberly" tidak jelek lagi. Evan selalu memanggilku dengan nada yang lembut, membuatku merasa cantik dan berharga. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.

Evan tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Aku mencari ke mana-mana, tapi tak kunjung menemukannya. Aku hancur. Nama "Kimberly" yang pernah terdengar manis di telingaku, kini berubah menjadi mimpi buruk yang menghantuiku setiap malam.

Kini, aku adalah seorang wanita dewasa, dengan luka masa lalu yang masih membekas. Nama "Kimberly" masih menjadi bayangan yang menghantui hidupku. Aku tidak lagi membencinya, tapi juga tidak bisa mencintainya. Itu hanya sebuah nama, namun telah meninggalkan jejak yang begitu dalam di hatiku.

Untuk semua Kimberly di luar sana, jangan biarkan nama kalian menjadi penghalang kebahagiaan kalian. Rangkullah nama itu, meskipun itu tidak sesuai dengan harapan kalian. Karena pada akhirnya, nama hanyalah sebuah label, dan kita yang menentukan makna di baliknya.

Dan untuk orang tua yang akan memberikan nama kepada anaknya, pikirkanlah masak-masak. Nama adalah hadiah yang akan mereka bawa seumur hidup. Pastikan itu adalah hadiah yang akan mereka banggakan, bukan beban yang akan mereka sesali.

Karena nama bukanlah sekadar rangkaian huruf, tapi sebuah cerminan dari diri kita sendiri. Dan setiap nama memiliki kisah uniknya masing-masing.