Kisah Misterius: Kemunculan Mahluk Tak Terlihat di Malam Hari




Di bawah tabir malam yang kelam, ketika dunia tertidur lelap, ada kisah yang diam-diam terungkap. Kisah tentang makhluk tak terlihat yang berkeliaran di sekitar kita, sosok misterius yang hanya sedikit dari kita yang pernah mengalaminya.
Aku masih ingat malam itu dengan jelas. Udara musim gugur yang dingin mengalir melalui jendela yang terbuka, membawa serta aroma tanah basah dan daun yang membusuk. Aku sedang duduk di meja kerjaku, dikelilingi oleh tumpukan buku dan kertas. Lampu belajarku memberikan cahaya redup, menciptakan suasana nyaman dan sekaligus mencekam.
Saat aku asyik membaca, aku tiba-tiba merasakan hawa dingin yang menyeruak di punggungku. Bulu kudukku merinding, dan aku menoleh ke arah jendela. Aku berharap melihat bayangan bergerak atau mendengar suara yang mencurigakan, tapi yang kutemukan hanyalah kegelapan malam yang sunyi.
Tapi perasaan tidak enak itu tak kunjung hilang. Aku merasa diawasi, diamati oleh mata yang tak terlihat. Aku bangkit dari kursi dan melangkah ke arah jendela, menarik tirainya sedikit. Saat aku mengintip ke luar, aku melihat kegelapan pekat yang menyelimuti taman. Pohon-pohon tampak seperti monster yang sedang tidur, dahan-dahannya menjulang ke langit seperti tangan-tangan yang siap meraih.
Tiba-tiba, aku melihat sesuatu bergerak di antara pepohonan. Sosok yang samar dan berbayang, begitu cepat sehingga aku hampir tidak bisa menangkapnya. Aku menggosok mataku, memastikan aku tidak melihat haluan. Tapi sosok itu tetap ada, melayang di antara bayang-bayang.
Aku terpaku di tempat, jantungku berdebar kencang di dadaku. Napasku tersendat di tenggorokanku saat sosok itu semakin dekat. Aku bisa mendengar suara langkah kaki yang pelan dan pelan, semakin lama semakin jelas.
Saat sosok itu tiba di pinggir jendela, aku bisa melihatnya dengan lebih jelas. Itu adalah makhluk yang tinggi dan kurus, seluruh tubuhnya ditutupi oleh jubah hitam panjang yang berkibar tertiup angin. Wajahnya tersembunyi di balik tudung, tapi aku bisa merasakan sorot matanya yang dingin dan mengintimidasi yang menatapku.
Makhluk itu berdiri diam di sana, diam menatapku dengan keheningan yang mencekam. Aku merasa seolah waktu telah berhenti, dan hanya aku dan makhluk misterius itu yang tersisa di dunia ini.
Lalu, sama cepatnya dengan kemunculannya, sosok itu lenyap. Aku mengedipkan mataku, memastikan aku tidak sedang bermimpi. Tapi taman itu kembali sunyi, dan makhluk tak terlihat itu tidak ada lagi.
Aku berdiri di sana untuk waktu yang lama, gemetar ketakutan dan terpesona. Aku tidak tahu apa yang baru saja kulihat, tapi aku tahu itu adalah sesuatu yang nyata dan berbahaya. Sesuatu yang tidak ingin aku temui lagi.
Sejak malam itu, aku selalu merasa seperti sedang diawasi. Aku selalu merasakan hawa dingin yang menyeruak di punggungku, dan aku selalu takut menoleh ke belakang. Aku tahu makhluk itu masih di luar sana, berkeliaran di malam hari, mencari korban berikutnya.
Aku tidak tahu apa yang diinginkan makhluk itu atau mengapa ia mengejarku. Tapi aku tahu aku harus melarikan diri. Aku harus pergi jauh, ke tempat di mana makhluk itu tidak dapat menemuiku.
Dan begitulah, aku meninggalkan kotaku, meninggalkan rumah dan pekerjaan yang kubangun dengan susah payah. Aku tidak tahu ke mana aku akan pergi, tapi aku tahu aku tidak bisa tinggal di sana lebih lama. Aku tidak bisa hidup dalam ketakutan.
Aku sekarang mengembara, mencari tempat yang aman, tempat di mana aku bisa memulai hidup baru. Aku tidak tahu apakah aku akan pernah menemukan tempat itu, tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan terus berjalan, terus mencari, sampai aku menemukan tempat di mana makhluk tak terlihat itu tidak dapat menemuiku.
Jadi berhati-hatilah, para pelancong malam. Makhluk tak terlihat itu masih di luar sana, menunggu korban berikutnya. Jangan biarkan ia menemukanmu. Karena jika ia menemukanmu, hidupmu tidak akan pernah sama lagi.