Kisah Sedih di Balik Pallubasa Serigala yang Tersohor




Saya masih ingat betul pertama kali mencicipi pallubasa di warung Pallubasa Serigala. Kuahnya yang kental, dagingnya yang empuk, dan rasanya yang gurih membuat saya langsung jatuh cinta. Saya sering mengajak teman-teman saya ke sana untuk menikmati hidangan khas Makassar yang lezat ini.
Namun, di balik kelezatan pallubasa yang tersohor itu, ada kisah sedih yang tak banyak orang tahu. Pemilik warung pallubasa itu, Hajjah Nurjannah, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tragis bersama anaknya pada bulan September lalu.
Kabar duka itu tentu saja membuat saya dan banyak orang lainnya shock. Saya tidak menyangka bahwa sosok ramah yang selalu menyambut pelanggannya dengan senyum itu sudah tiada. Saya pun tergerak untuk mencari tahu lebih banyak tentang sosok Hajjah Nurjannah dan kisah hidupnya.
Ternyata, Hajjah Nurjannah adalah seorang wanita pekerja keras yang membangun warung pallubasa itu dari nol. Ia memulai dengan berjualan keliling menggunakan gerobak, sebelum akhirnya membuka warung sederhana di Jalan Serigala. Berkat kerja keras dan keuletannya, warung Pallubasa Serigala menjadi terkenal dan banyak dikunjungi orang.
Hajjah Nurjannah tidak hanya dikenal karena kelezatan pallubasanya, tetapi juga karena kebaikan hatinya. Ia sering membantu orang yang membutuhkan, baik secara finansial maupun moril. Ia juga sering mengadakan acara sosial untuk membantu masyarakat sekitar warungnya.
Kepergian Hajjah Nurjannah tentu saja meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman, dan pelanggannya. Namun, semangat dan kebaikan hatinya akan selalu hidup dalam kenangan kita semua.
Semoga amal ibadah Hajjah Nurjannah diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Al-fatihah.