Di tengah hiruk-pikuk zaman modern, rasanya jarang sekali terdengar lagu "Ibu Kita Kartini" berkumandang. Lagu yang begitu akrab di telinga kita saat duduk di bangku sekolah, kini seakan tenggelam ditelan arus musik-musik zaman now.
Padahal, lagu ciptaan WR Supratman ini bukan sekadar nyanyian biasa. Setiap liriknya menyimpan makna mendalam, mengisahkan perjuangan Raden Ajeng Kartini, sosok perempuan yang berani melawan arus dan memperjuangkan hak-hak perempuan di tanah air.
Dari Reog ke Syair PerjuanganTahukah kamu, lagu "Ibu Kita Kartini" punya asal-usul yang unik? Ya, lagu ini awalnya bukan sebuah lagu, melainkan bagian dari sebuah reog yang diciptakan oleh WR Supratman pada tahun 1907. Seiring berjalannya waktu, lirik lagu ini berubah menjadi syair yang lebih bermakna, mengisahkan perjuangan Kartini untuk emansipasi perempuan.
Sang Pelopor EmansipasiRaden Ajeng Kartini, atau lebih akrab disapa Kartini, lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Sejak kecil, Kartini dikenal sebagai seorang perempuan yang cerdas dan kritis. Ia mempertanyakan tradisi-tradisi yang membelenggu perempuan Jawa pada masa itu, seperti kawin paksa dan pingitan.
Dengan bantuan teman-temannya di Belanda, Kartini menulis surat-surat berisi pemikirannya tentang hak-hak perempuan. Surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan dalam sebuah buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". Buku ini menjadi inspirasi bagi banyak perempuan Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Lagu yang MenginspirasiLagu "Ibu Kita Kartini" bukan hanya sekedar lagu. Lagu ini adalah simbol perjuangan perempuan Indonesia untuk meraih kesetaraan. Liriknya yang sederhana namun penuh makna, mampu menggugah semangat kita untuk terus berkarya dan memperjuangkan hak-hak kita.
Bahkan, lagu ini juga pernah dinyanyikan oleh para pahlawan perempuan Indonesia, seperti Cut Nyak Dhien dan Dewi Sartika. Mereka menjadikan lagu ini sebagai penyemangat dalam perjuangannya melawan penjajah.
Mari Nyanyikan BersamaDi Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, mari kita bersama-sama menyanyikan lagu "Ibu Kita Kartini" dengan penuh semangat. Mari kita jadikan lagu ini sebagai pengingat bahwa perjuangan Kartini belumlah selesai. Masih banyak perempuan di luar sana yang masih mengalami diskriminasi dan ketidakadilan.
Dengan menyanyikan lagu ini, kita tidak hanya mengenang perjuangan Kartini, tetapi juga membulatkan tekad untuk melanjutkan cita-citanya. Kita sebagai generasi penerus, punya tanggung jawab untuk membangun Indonesia yang lebih adil dan setara bagi semua, tanpa memandang jenis kelamin.
Seperti yang diungkapkan oleh Kartini dalam suratnya, "Teruskanlah berjuang, sebab perjuangan adalah seniman yang membawa kita mendekat pada kebenaran dan keadilan."
Call to ActionIbu kita Kartini,
Putri sejati,
Putri Indonesia.
Mari kita bersama-sama menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat. Mari kita jadikan lagu ini sebagai penyemangat dalam perjuangan kita untuk meraih kesetaraan. Bersama, kita bisa membangun Indonesia yang lebih baik, di mana semua orang punya kesempatan yang sama untuk meraih impiannya.