Lim Guan Eng: Pahlawan Malaya atau Penjahat Politik?




Lim Guan Eng, mantan Menteri Keuangan Malaysia, telah menjadi sosok yang memecah belah dalam dunia politik. Para pendukungnya memujinya sebagai pahlawan yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kesetaraan dan keadilan, sementara para pengkritiknya mencelanya sebagai penjahat politik yang korup.

Lim lahir pada tahun 1960 di Penang, Malaysia. Ayahnya, Lim Chong Eu, adalah kepala menteri Penang pertama, dan ibunya, Teh Gaik Kuan, adalah seorang guru. Guan Eng mengikuti jejak ayahnya dan terjun ke dunia politik, bergabung dengan Partai Aksi Demokratik (DAP) pada tahun 1989.

Lim terpilih menjadi anggota parlemen untuk pertama kalinya pada tahun 1999, mewakili daerah Air Putih. Ia terpilih kembali pada pemilu tahun 2004 dan 2008, dan dilantik menjadi Menteri Utama Penang pada tahun 2008. Selama menjabat sebagai Menteri Utama, Guan Eng memperkenalkan serangkaian reformasi yang populer, termasuk penghapusan pajak jalan tol dan pengurangan tarif utilitas.

Pada tahun 2018, Guan Eng terpilih menjadi Menteri Keuangan dalam pemerintahan Pakatan Harapan yang baru saja berkuasa. Sebagai Menteri Keuangan, ia mengawasi beberapa inisiatif penting, termasuk pengurangan pajak penghasilan dan pengenalan skema bantuan sosial baru. Namun, ia juga dikritik karena penanganannya terhadap utang nasional.

Pada tahun 2020, Guan Eng didakwa atas tuduhan korupsi. Ia membantah tuduhan tersebut, menyebutnya bermotif politik. Persidangannya masih berlangsung.


Pahlawan atau Penjahat?

Warisan Lim Guan Eng kemungkinan besar akan banyak diperdebatkan selama bertahun-tahun yang akan datang. Para pendukungnya berpendapat bahwa ia adalah pahlawan yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kesetaraan dan keadilan. Mereka menunjuk pada rekam jejaknya sebagai Menteri Utama Penang, di mana ia memperkenalkan serangkaian reformasi populer. Mereka juga berpendapat bahwa ia telah menjadi korban penganiayaan politik, dan bahwa tuduhan korupsi terhadapnya bermotif politik.


Kesimpulan

Lim Guan Eng adalah sosok yang kompleks dan kontroversial. Ia dipuji oleh para pendukungnya sebagai pahlawan, namun dikritik oleh para pengkritiknya sebagai penjahat politik. Warisannya kemungkinan besar akan diperdebatkan selama bertahun-tahun yang akan datang.