Lolly
"Lolly? Lolly, kamu di mana?" suara ibuku terdengar dari ruang tamu.
Saya bergegas keluar dari kamar saya dan menemukan ibu saya sedang berdiri di depan pintu, memegang sekantong permen lolipop.
"Ini, untukmu," katanya sambil menyodorkan tas itu ke arahku.
Aku mengambilnya dan membuka tas itu, mata terbelalak heran. Di dalamnya ada banyak sekali permen lolipop dalam berbagai bentuk dan warna. Ada yang berbentuk hati, ada yang berbentuk bintang, ada juga yang berbentuk hewan.
"Wow, Mak," kataku, "ini banyak sekali."
"Iya, lolly-nya lagi diskon," kata ibuku. "Jadi ibu beli banyak untuk kamu dan adikmu."
Aku tersenyum lebar. Aku senang sekali dengan permen lolipop ini. Aku sudah lama tidak makan permen lolipop.
Aku mengambil sebatang permen lolipop dan mengisapnya. Rasanya manis dan asam, membuatku ketagihan. Aku terus mengisap permen lolipop itu sampai habis.
Setelah permen lolipop pertama, aku mengambil permen lolipop yang lain. Kali ini aku memilih permen lolipop berbentuk hati. Aku mengisapnya perlahan-lahan, menikmati rasa manisnya yang meleleh di mulutku.
Aku terus mengisap permen lolipop sampai kantong itu habis. Aku merasa kenyang dan bahagia.
"Mak, boleh aku ambil lagi?" tanyaku.
"Boleh," kata ibuku. "Tapi jangan terlalu banyak ya. Nanti gigimu rusak."
Aku mengambil beberapa permen lolipop lagi dan menyimpannya di tasku. Aku berniat untuk menikmatinya nanti di kamar.
Aku berterima kasih kepada ibuku karena telah membelikan aku permen lolipop. Aku sangat senang bisa menikmati permen lolipop ini.
Selain enak, permen lolipop juga mengingatkan aku pada masa kecilku. Dulu, aku sering makan permen lolipop bersama teman-temanku. Kami sering bermain petak umpet sambil membawa permen lolipop.
Memori masa kecil itu sangat indah. Aku senang bisa mengingat kembali masa-masa itu melalui permen lolipop ini.
Permen lolipop tidak hanya makanan yang manis, tapi juga menyimpan kenangan yang manis.