Mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana




Oleh: Seorang Pecinta Sejarah Jembrana
Pendahuluan:
Siapa sangka, sosok yang memimpin Jembrana selama dua periode ini memiliki kisah hidup yang penuh warna dan lika-liku. Tokoh yang kita bahas kali ini adalah Ida Bagus Ardana, mantan Bupati Jembrana yang menjabat pada tahun 1989-1998 dan 2003-2008.
Masa Kecil dan Pendidikan:
Ibnu dari pasangan I Gusti Made Oka dan Ni Nyoman Seniati ini lahir di Jembrana pada tahun 1941. Ardana kecil tumbuh dengan penuh kasih sayang di lingkungan keluarga. Bakat kepemimpinannya sudah terlihat sejak dini, membuat teman-teman sebaya mengidolakannya.
Ardana muda mengenyam pendidikan di beberapa sekolah, di antaranya SD Negeri 4 Negara dan SMP Negeri 1 Negara. Setelah lulus, ia melanjutkan ke SMA Negeri 3 Negara. Ketekunan dan kecerdasannya membawanya meraih prestasi gemilang di bidang akademik.
Kiprah Politik:
Ardana mengawali karier politiknya sebagai anggota DPRD Kabupaten Jembrana pada tahun 1971. Di DPRD, ia aktif memperjuangkan aspirasi masyarakat. Berkat dedikasinya, ia terpilih sebagai Ketua DPRD Kabupaten Jembrana selama dua periode.
Pada tahun 1989, Ardana dipercaya menjabat sebagai Bupati Jembrana. Selama dua periode kepemimpinannya, Ardana dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan merakyat. Berbagai program pembangunan dilaksanakan, seperti pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor pertanian, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Prestasi dan Penghargaan:
Atas kepemimpinannya yang luar biasa, Ardana mendapat banyak penghargaan, di antaranya:
  • Satyalancana Karya Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia (1995)
  • Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN (1996)
  • Penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2005)
Kehidupan Pribadi:
Di balik sosok pemimpin yang tegas dan kharismatik, Ardana adalah sosok yang penyayang dan hangat dalam kehidupan pribadinya. Ia menikah dengan Ni Putu Juniati dan dikaruniai tiga orang anak. Ardana dikenal sebagai pribadi yang suka bercanda dan selalu membuat suasana menjadi ceria.
Akhir Masa Jabatan dan Warisan:
Ardana mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Jembrana pada tahun 2008. Setelah itu, ia memilih untuk menikmati masa pensiun bersama keluarga dan masyarakat. Warisannya sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat masih dikenang hingga saat ini.
Penutup:
Kisah hidup Ida Bagus Ardana memberikan inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa keberhasilan dapat diraih dengan kerja keras, dedikasi, dan rasa cinta pada masyarakat. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai pemimpin yang visioner dan merakyat yang berjasa membangun Jembrana.