Mayday!




Di antara derasnya hujan malam itu, sebuah kapal yang sedang mengarungi samudra lepas tiba-tiba diterjang badai dahsyat. Ombak menghantam keras geladak, mengguncang kapal hingga serasa hendak terbelah dua. Kru kapal berlarian pontang-panting, berusaha menyelamatkan diri.

Di tengah kepanikan itu, seorang kapten muda bernama Arman berjuang keras mengendalikan kapal yang mulai oleng. Arman, yang baru beberapa bulan diangkat menjadi kapten, tahu bahwa nyawa seluruh krunya berada di tangannya. Dengan tangan gemetar namun tekad bulat, ia terus meneriakkan perintah, berusaha keluar dari badai.

Namun, semakin lama, badai semakin mengamuk. Kapal mulai mengalami kerusakan parah. Mesin mati, air mulai bocor ke dalam lambung, dan tiang-tiang layar nyaris patah. Arman dan krunya terjebak dalam keputusasaan.

Tiba-tiba, di tengah kepanikan itu, Arman mendengar suara samar lewat radio kapal. "Mayday! Mayday! Ini Kapal Singa Laut, kami dalam keadaan darurat. Mohon bantuan segera." Arman tertegun. Sebuah kapal lain sedang mengalami nasib serupa dengan mereka.

Tanpa pikir panjang, Arman segera mengubah arah kapal dan melaju menuju koordinat yang diberikan oleh Kapal Singa Laut. "Kita harus menolong mereka," teriaknya pada krunya. "Mereka juga butuh bantuan."

Perjalanan menuju Kapal Singa Laut penuh dengan tantangan. Ombak besar menghempas kapal, dan angin kencang menghambat lajunya. Namun, Arman dan krunya tak menyerah. Mereka berjuang sekuat tenaga untuk mencapai tujuan mereka.

Akhirnya, setelah berjam-jam berlayar, mereka menemukan Kapal Singa Laut. Kapal itu dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Lambangnya sudah rusak, dan air masuk dengan deras ke dalam lambungnya. Arman segera memerintahkan krunya untuk mengevakuasi kru Kapal Singa Laut.

Satu per satu, kru Kapal Singa Laut dievakuasi ke kapal Arman. Mereka kelelahan, basah, dan ketakutan. Namun, mereka juga bersyukur karena telah diselamatkan. Arman dan krunya bekerja sama untuk memperbaiki Kapal Singa Laut, dan akhirnya berhasil membawa kedua kapal itu ke tempat yang aman.

Kejadian malam itu mengajarkan Arman bahwa di tengah kesulitan, selalu ada harapan. Bahkan dalam situasi yang paling mengerikan sekalipun, rasa kemanusiaan dan keinginan untuk membantu sesama tidak boleh padam. Arman dan krunya telah membuktikan bahwa "Mayday" bukan hanya sekadar tanda bahaya, tetapi juga simbol keberanian, pengorbanan, dan solidaritas.