Megawati. Prabowo




Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto adalah dua tokoh politik Indonesia yang memiliki sejarah panjang bersama, baik sebagai kawan maupun lawan. Keduanya sempat berhadapan dalam Pilpres 2009, namun setelahnya mampu merajut kembali hubungan dan bahkan berkolaborasi dalam beberapa kesempatan.

Hubungan Awal

Megawati dan Prabowo pertama kali bertemu pada tahun 1998, saat Prabowo menjabat Panglima Kostrad. Saat itu, Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi dan politik, dan Megawati dipercaya oleh Presiden BJ Habibie untuk memimpin pemerintahan baru.

Awalnya, hubungan antara Megawati dan Prabowo berjalan baik. Namun, hubungan mereka mulai memburuk setelah peristiwa penculikan aktivis pada tahun 1998. Megawati menuding Prabowo terlibat dalam penculikan tersebut, sementara Prabowo membantahnya.

Pilpres 2009

Ketegangan antara Megawati dan Prabowo mencapai puncaknya pada Pilpres 2009. Megawati mencalonkan diri sebagai presiden dengan dukungan PDIP, sedangkan Prabowo mencalonkan diri dengan dukungan Gerindra.

Kampanye Pilpres 2009 diwarnai dengan persaingan yang ketat dan saling serang. Megawati menyerang Prabowo dengan isu HAM, sementara Prabowo menyerang Megawati dengan isu ekonomi.

Pada akhirnya, Megawati berhasil memenangkan Pilpres 2009 dengan perolehan suara 56,4%. Prabowo harus mengakui kekalahan dan menerima perolehan suara 43,6%.

Perbaikan Hubungan

Setelah Pilpres 2009, hubungan Megawati dan Prabowo mulai membaik. Keduanya bertemu secara informal dalam beberapa kesempatan dan saling mengucapkan selamat pada saat-saat penting.

Pada tahun 2016, Megawati dan Prabowo bertemu secara resmi dalam sebuah acara di Jakarta. Pertemuan tersebut menandai dimulainya hubungan baik antara keduanya.

Sejak saat itu, Megawati dan Prabowo sering terlihat bersama dalam acara-acara kenegaraan maupun kegiatan partai.

Dukungan Politik

Dalam beberapa kesempatan, Megawati dan Prabowo saling mendukung secara politik. Pada Pilpres 2014, Megawati mendukung Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Sementara itu, pada Pilpres 2019, Prabowo mendukung Megawati yang berpasangan dengan Jokowi.

Penutup

Hubungan Megawati dan Prabowo merupakan contoh bagaimana dua tokoh politik yang pernah berseberangan bisa membangun hubungan yang baik dan saling mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam persaingan politik, tetap ada ruang untuk dialog dan rekonsiliasi.

Hubungan Megawati dan Prabowo juga menjadi pelajaran penting bagi kita semua, bahwa perbedaan pandangan politik tidak boleh menjadi penghalang untuk menjalin persatuan dan kesatuan.