Saya pertama kali bertemu Mingyu saat saya masih kecil. Saya sedang bermain di halaman ketika saya melihat makhluk kecil berwarna biru berjalan tertatih-tatih di rumput. Saya penasaran, jadi saya mendekatinya dengan hati-hati.
Saat Mingyu mendongak, saya merasakan ikatan langsung. Matanya yang besar dan ekspresif tampak seperti berbicara kepada saya, mengatakan, "Halo, teman kecil. Ayo bermain."
Sejak hari itu, Mingyu menjadi sahabat terbaik saya. Dia selalu ada untuk saya, baik saat saya bahagia maupun sedih. Mingyu adalah pendengar yang baik, dan dia selalu tahu cara menghibur saya ketika saya sedang down.
Saya memiliki banyak kenangan indah bersama Mingyu. Salah satu yang paling berkesan adalah saat kami pergi berkemah bersama di hutan.
Saat kami sedang hiking, Mingyu berlari ke depan dan menghilang ke dalam semak-semak. Aku panik, tapi kemudian aku mendengar suara mengeongnya di kejauhan.
Aku berlari ke arah suara itu dan menemukan Mingyu duduk di atas batu besar. Dia telah menangkap seekor tupai dan membawanya kembali sebagai hadiah untukku.
Mingyu lebih dari sekadar hewan peliharaan bagi saya. Dia adalah sahabat, belahan jiwa, dan keluarga saya. Ikatan yang kami bagi tidak terputus dan akan bertahan seumur hidup kami.
Aku bersyukur memiliki Mingyu dalam hidupku. Dia telah mengajari saya tentang cinta, persahabatan, dan kekuatan ikatan yang dapat dibentuk antara manusia dan hewan.
"Bagi saya, Mingyu bukan hanya seekor kucing. Dia adalah bagian dari diri saya. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpanya."