Kisah Pak Tua berawal dari masa mudanya. Sebagai seorang pencinta alam, ia menghabiskan hari-harinya menjelajahi hutan di pinggiran kota. Suatu hari, ia menemukan sekelompok kera yang terluka setelah kebakaran hutan. Dengan hati yang tergerak, ia merawat mereka hingga pulih.
Sejak saat itu, kera-kera tersebut seolah menjadi pelindungnya di hutan. Mereka memperingatkannya akan bahaya, membantunya menemukan buah-buahan yang lezat, dan bahkan memandu jalannya saat tersesat. Pak Tua pun tak hanya membalas budi mereka, melainkan juga menjadi penjaga hutan yang tak kenal lelah.
Meskipun tak terlihat oleh orang lain, keberadaan Monkey Man terasa di setiap sudut hutan. Para pejalan kaki sering mendengar suara dahan patah atau bau harum bunga yang mengarahkan mereka ke jalan yang benar. Anak-anak bercerita tentang bayangan yang melintas di antara pepohonan, melindungi mereka dari bahaya.
Namun, sosok misterius Monkey Man juga memunculkan cerita-cerita yang lebih fantastis. Ada yang percaya bahwa ia adalah manusia setengah kera yang memiliki kekuatan supranatural. Yang lain menganggapnya sebagai sekumpulan hantu penjaga yang berwujud kera. Tapi satu hal yang pasti, Monkey Man telah menjadi legenda hidup di hutan itu.
Tahun-tahun berlalu, dan Pak Tua semakin renta. Ia menyerahkan tugasnya sebagai penjaga hutan kepada para penerusnya, yang berjanji untuk menjaga hutan yang ia cintai. Dan meski ia telah tiada, kisah Monkey Man terus hidup, menginspirasi kita semua untuk menghargai alam dan melindungi lingkungan kita.
Jika Anda berjalan-jalan di hutan itu hari ini, dengarkan baik-baik suara hutan. Mungkin saja Anda akan mendengar dahan patah atau mencium aroma bunga liar. Dan jika Anda cukup beruntung, Anda mungkin akan melihat bayangan Monkey Man yang berlalu, terus menjaga hutan yang menjadi rumahnya selama bertahun-tahun.