Muhadjir Effendy, sang Pendobrak Tradisi!
Muhadjir Effendy, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dikenal sebagai sosok yang berani mendobrak tradisi dan membawa perubahan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Muhadjir merupakan seorang akademisi yang juga aktif dalam organisasi keagamaan. Ia memulai kariernya sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Malang dan kemudian menjabat sebagai Rektor Universitas tersebut. Berbekal pengalaman di bidang pendidikan, Muhadjir dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016.
Salah satu gebrakan yang dilakukan Muhadjir adalah mengubah sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ia menghapus sistem Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan menggantinya dengan sistem Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Muhadjir berpendapat bahwa sistem SNBP dan SNBT lebih adil karena memberikan kesempatan bagi siswa dari berbagai latar belakang untuk masuk PTN. Sistem ini juga dinilai lebih komprehensif karena mempertimbangkan prestasi akademik dan kemampuan intelektual siswa.
Selain itu, Muhadjir juga melakukan reformasi di bidang kurikulum pendidikan. Ia mengganti kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka yang lebih fleksibel dan berfokus pada pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Kurikulum merdeka memberikan sekolah lebih banyak keleluasaan dalam menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan daerah setempat.
Reformasi yang dilakukan Muhadjir tidak luput dari kritik. Ada pihak yang menilai bahwa perubahan sistem penerimaan mahasiswa baru dan kurikulum terlalu cepat dan kurang matang. Namun, Muhadjir tetap teguh pada pendiriannya dan terus memperjuangkan perubahan tersebut.
Muhadjir, Sosok yang Konsisten
Konsistensi Muhadjir dalam memperjuangkan perubahan dibuktikan dengan kiprahnya sejak menjadi akademisi hingga menjabat sebagai menteri. Ia selalu berani mengambil langkah-langkah yang tidak populer demi kepentingan pendidikan Indonesia.
Salah satu sikap konsisten Muhadjir adalah penolakannya terhadap plagiarisme. Ia berpendapat bahwa plagiarisme merusak integritas dunia akademisi dan merugikan mahasiswa yang seharusnya belajar dengan jujur. Pada tahun 2019, Muhadjir mengeluarkan peraturan yang memperketat sanksi bagi pelaku plagiarisme di lingkungan perguruan tinggi.
Selain itu, Muhadjir juga dikenal sebagai sosok yang tegas dalam menegakkan aturan. Hal ini terlihat dari sikapnya yang tidak segan-segan menindak pejabat atau institusi pendidikan yang melanggar peraturan. Pada tahun 2018, Muhadjir membubarkan beberapa perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar kualitas.
Keteladanan dan Inspirasi
Muhadjir Effendy merupakan sosok pemimpin yang menjadi teladan dan inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa perubahan dan kemajuan dapat dicapai dengan keberanian, ketekunan, dan konsistensi. Kiprahnya di dunia pendidikan akan selalu dikenang sebagai tonggak penting dalam sejarah pendidikan Indonesia.
Refleksi
Perubahan yang dilakukan Muhadjir Effendy dalam dunia pendidikan Indonesia menunjukkan bahwa tradisi dan status quo dapat didobrak demi kepentingan yang lebih besar. Kita perlu berani berpikir kritis dan melakukan perubahan jika ingin membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.