Saya ingat ketika saya masih sekolah, saya selalu merasa tidak nyaman memakai seragam sekolah. Bahannya yang tebal dan tidak menyerap keringat membuat saya selalu merasa kepanasan. Saya juga tidak suka dengan desain seragam sekolah yang menurut saya kuno dan tidak menarik.
Selain itu, menurut saya seragam sekolah juga tidak lagi efektif dalam menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesatuan di antara siswa. Di zaman sekarang, siswa lebih mudah terhubung dengan teman-teman mereka melalui media sosial dan internet. Seragam sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya cara untuk menumbuhkan rasa kebersamaan.Saya percaya bahwa kebijakan Nadiem Makarim untuk mengizinkan siswa tidak memakai seragam sekolah adalah langkah yang tepat. Hal ini akan memberikan siswa lebih banyak kebebasan dan membuat mereka lebih nyaman saat belajar.
Tentu saja, masih ada beberapa orang yang berpendapat bahwa seragam sekolah masih diperlukan. Mereka berpendapat bahwa seragam sekolah dapat membantu menumbuhkan rasa disiplin dan ketertiban di kalangan siswa. Seragam sekolah juga dapat membantu mencegah kesenjangan sosial di antara siswa.Saya memahami argumen tersebut. Namun, saya rasa argumen tersebut tidak lagi relevan dengan kebutuhan zaman sekarang. Di zaman sekarang, siswa lebih membutuhkan kebebasan dan kenyamanan daripada disiplin dan ketertiban. Selain itu, kesenjangan sosial dapat dicegah melalui cara-cara lain, seperti melalui program bantuan sosial dan beasiswa.
Pada akhirnya, keputusan apakah akan memakai seragam sekolah atau tidak harus diserahkan kepada siswa sendiri. Siswa harus diberi kebebasan untuk memilih pakaian yang mereka kenakan. Saya berharap kebijakan Nadiem Makarim ini akan membuat siswa lebih nyaman dan lebih semangat dalam belajar.