Nasaruddin Umar: Sosok yang Peduli Harmoni Antar Umat Beragama




Perjalanan Hidup
Lahir di Sulawesi Selatan pada 23 Juni 1959, Nasaruddin Umar dikenal luas sebagai sosok yang mendedikasikan hidupnya untuk mendorong harmoni antar umat beragama di Indonesia. Kiprahnya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta selama lebih dari satu dekade serta Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) membawa pengaruh besar dalam dunia keagamaan dan sosial.
Pendidikan dan Karir
Umar memperoleh gelar Sarjana Tafsir Hadis dari IAIN Alauddin Makassar pada tahun 1984. Ia kemudian melanjutkan studi ke Universitas Islam Madinah di Arab Saudi dan meraih gelar Magister pada tahun 1993. Pasca menyelesaikan studi, Umar mengabdi sebagai dosen di IAIN Alauddin hingga tahun 1998.
Kiprah di Bidang Antar Umat Beragama
Kecintaan Umar pada kerukunan antar umat beragama telah membawanya mendirikan Masyarakat Dialog Antar Umat Beragama (MDAB) pada tahun 2001. Melalui organisasi ini, Umar aktif mengadakan dialog dan pertemuan antar umat beragama untuk menumbuhkan toleransi dan saling pengertian.
Pada tahun 2011, Umar ditunjuk sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia. Selama menjabat, ia intens mempromosikan moderasi beragama, menghargai perbedaan, dan mencegah terjadinya konflik antar umat beragama.
Pemikiran dan Ajaran
Umar dikenal dengan pemikirannya yang inklusif dan moderat. Ia berpegang pada prinsip bahwa setiap agama memiliki ajaran yang baik, sehingga harmoni antar umat beragama harus diupayakan.
Salah satu ajaran penting yang disampaikan Umar adalah "teologi harmoni", yaitu keyakinan bahwa semua agama pada dasarnya membawa pesan kebaikan dan kedamaian. Teologi harmoni ini menekankan pentingnya dialog dan kerja sama antar umat beragama untuk membangun masyarakat yang harmonis.
Penghargaan dan Pengakuan
Dedikasi Umar dalam mempromosikan harmoni antar umat beragama telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Ia dianugerahi sejumlah penghargaan, di antaranya:
* Tokoh Persaudaraan Umat Beragama (2010)
* Penghargaan Harmony Award (2011)
* Penghargaan Interfaith Courage Award (2016)
Refleksi
Perjalanan hidup Nasaruddin Umar menginspirasi kita untuk terus menjunjung tinggi toleransi dan saling menghormati antar umat beragama. Dedikasinya dalam membangun harmoni antar umat beragama merupakan ajaran berharga yang harus kita terus lestarikan untuk menciptakan masyarakat yang damai dan sejahtera.