Niat Puasa Asyura




Setiap tahunnya umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, menjalankan puasa Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Puasa ini merupakan salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan Puasa Asyura

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram." (HR. Muslim)
Selain itu, puasa Asyura juga memiliki beberapa keutamaan lain, di antaranya:
* Menghapus dosa setahun yang lalu. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim)
* Menjadi pelindung dari siksa neraka. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura akan menjadi pelindung dari siksa api neraka." (HR. Tirmidzi)
* Mendapat pahala yang berlimpah. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka Allah akan memberikannya pahala puasa selama setahun." (HR. Ahmad)

Niat Puasa Asyura

Adapun niat puasa Asyura adalah sebagai berikut:
"Nawaitu shauma 'Asyura sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya: "Aku berniat puasa Asyura sunnah karena Allah SWT."
Niat tersebut diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum berpuasa.

Amalan Sunnah Selama Puasa Asyura

Selain berpuasa, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan selama puasa Asyura, di antaranya:
* Membaca doa. Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa yang dibaca pada hari Asyura: "Allahumma barik lana fi 'asyuura, wa antahir qalbana min dzunubi 'awamil madiyah." Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada hari Asyura, dan sucikanlah hati kami dari dosa-dosa setahun yang lalu."
* Bersedekah. Rasulullah SAW bersabda: "Bersedekahlah pada hari Asyura, semoga Allah memberikan rezeki kepadamu." (HR. Ahmad)
* Mengunjungi orang sakit. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit pada hari Asyura, maka ia akan diberi pahala setara dengan pahala haji dan umrah." (HR. Ahmad)
* Membaca Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca Al-Qur'an pada hari Asyura, maka pahalanya akan dilipatgandakan." (HR. Ahmad)

Kisah Asal-usul Puasa Asyura

Sejarah mencatat bahwa puasa Asyura telah dilakukan sejak zaman Nabi Musa AS. Saat itu, kaum Bani Israil di bawah pimpinan Nabi Musa AS dikejar oleh pasukan Fir'aun. Untuk menyelamatkan kaumnya, Nabi Musa AS membelah Laut Merah dan menyeberanginya. Sementara itu, pasukan Fir'aun yang mengejar mereka tenggelam di laut.
Sebagai rasa syukur atas penyelamatan tersebut, Nabi Musa AS memerintahkan kaumnya untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram, yang kemudian dikenal sebagai puasa Asyura.

Akhir Kata

Puasa Asyura merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa setahun yang lalu, menjadi pelindung dari siksa neraka, dan mendapat pahala yang berlimpah.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan bulan Muharram ini dengan menjalankan puasa Asyura dan mengamalkan amalan-amalan sunnah lainnya. Semoga Allah SWT menerima ibadah kita dan memberikan kita pahala yang berlimpah.