Di antara riuhnya dunia, di tengah badai yang menerjang, muncullah sosok Niki, seorang gadis yang bersinar bak pelangi setelah hujan.
Niki bukanlah gadis biasa. Ia memiliki jiwa yang tangguh, hati yang penuh cinta, dan senyum yang mampu mengusir kegelapan. Setiap langkahnya meninggalkan jejak kebaikan, setiap katanya membawa secercah harapan.
Aku pernah bertemu Niki di suatu hari yang kelabu. Hujan deras mengguyur, dan aku terjebak di sebuah halte bus. Dingin menggigil, tubuhku lemas. Tiba-tiba, sepasang tangan hangat memegangi bahuku.
"Kau baik-baik saja?" tanya suara lembut. Aku mendongak dan melihat Niki berdiri di hadapanku, payungnya melindungi kami berdua dari derasnya hujan.
Kami mengobrol sambil menunggu bus. Aku menceritakan masalahku, dan Niki mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia tak memberikan solusi instan, tapi kata-katanya seperti pelukan hangat yang menenangkanku.
Sejak saat itu, Niki menjadi sahabatku. Ia selalu hadir di saat-saat sulit, menjadi penghibur saat aku sedih, dan penyemangat saat aku hampir menyerah.
Niki mengajarkanku arti penting kebaikan. Ia tak pernah lelah membantu orang lain, tak peduli siapa mereka atau apa keadaan mereka. Ia percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kebahagiaan, dan ia berjuang untuk mewujudkan itu.
Dalam setiap senyumnya, aku melihat secercah harapan. Dalam setiap tindakannya, aku merasakan kasih sayang yang tulus. Niki adalah pengingat bahwa bahkan di tengah badai, selalu ada pelangi yang menanti kita.
Sebagai seorang sahabat, aku sangat bersyukur memiliki Niki dalam hidupku. Ia adalah pelangiku, yang selalu menghiasi hari-hariku dengan warna-warna cerah dan kebahagiaan.
Jadi, jika engkau mencari secercah harapan di tengah kegelapan, carilah Niki. Ia adalah pelangi yang akan mewarnai hidupmu dengan cinta, kebaikan, dan sukacita.