Effendi Simbolon, politikus PDIP yang dikenal lantang bersuara, belakangan menjadi sorotan karena pernyataan kontroversialnya yang menyebut TNI seperti "gerombolan ormas". Pernyataan tersebut sontak mengundang reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan TNI sendiri.
Effendi Simbolon adalah sosok yang kontroversial, namun ia juga seorang politisi yang berpengaruh di PDIP. Ia lahir di Banjarmasin pada 1 Desember 1964 dan menempuh pendidikan di Universitas Padjajaran dan Universitas Jayabaya. Effendi memulai karier politiknya di PDIP pada tahun 2009, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI.
Pernyataan kontroversial Effendi Simbolon soal TNI bermula dari sebuah rapat kerja dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Senin (14/9/2022). Dalam rapat tersebut, Effendi mempertanyakan profesionalisme TNI dalam menangani konflik di Papua. Ia menyebut TNI seperti "gerombolan ormas" yang tidak terkendali.
Pernyataan Effendi Simbolon langsung disambut reaksi keras dari kalangan TNI. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa langsung menyatakan kecewa dan keberatan. Ia juga meminta Effendi menarik pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka.
PDIP juga mengambil sikap tegas terhadap pernyataan Effendi Simbolon. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan Effendi untuk meminta maaf kepada TNI dan masyarakat Indonesia. Effendi pun akhirnya meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversial.
Pernyataan kontroversial Effendi Simbolon berdampak buruk pada citranya dan PDIP. Ia dianggap telah menyinggung TNI dan melukai perasaan masyarakat Indonesia. Pernyataan tersebut juga dapat merugikan PDIP pada Pemilu 2024 mendatang.
Effendi Simbolon adalah politisi yang kontroversial, namun ia juga seorang politisi yang berpengaruh di PDIP. Pernyataan kontroversialnya soal TNI berdampak buruk pada citranya dan PDIP. Masih harus dilihat bagaimana Effendi Simbolon akan memulihkan reputasinya dan PDIP pasca-kontroversi ini.