Tak pernah terpikir olehku akan menjadi seorang supir dadakan. Biasanya, aku hanya duduk manis di kursi penumpang sementara orang lain yang mengendarai mobil. Namun, suatu hari, nasib berkata lain.
Saat itu, aku tengah dalam perjalanan pulang dari kantor. Mobil yang biasa kutumpangi mengalami masalah di tengah jalan. Untungnya, ada seorang teman yang lewat dan menawarkan tumpangan. Namun, ada satu masalah: teman ini tidak memiliki SIM.
Dengan berat hati, aku pun memberanikan diri untuk menjadi supir dadakan. Kaki terasa gemetar, tangan berkeringat, tapi tak ada pilihan lain. Aku menguatkan diri dan mulai mengendarai mobil.
Awalnya, aku sangat gugup. Mobil terasa sedikit bergetar, dan aku takut membuat kesalahan. Namun, seiring berjalannya waktu, aku mulai merasa lebih percaya diri. Aku bahkan mulai menikmati perjalanan tersebut.
Ada rasa bangga tersendiri ketika berhasil mengendarai mobil tanpa SIM. Aku merasa seperti telah menaklukkan ketakutanku. Dan ternyata, menjadi supir tidak sesulit yang kubayangkan.
Perjalanan itu pun berlangsung lancar. Kami sampai di rumah dengan selamat. Temanku berterima kasih banyak atas bantuanku. Aku pun merasa senang bisa membantu.
Pengalaman menjadi supir dadakan itu mengajarkanku banyak hal. Pertama, aku belajar bahwa aku bisa melakukan lebih dari yang kubayangkan. Kedua, aku belajar untuk tidak mudah menyerah pada ketakutan.
Dan yang terakhir, aku belajar bahwa terkadang, kita harus keluar dari zona nyaman kita untuk mengalami hal-hal baru dan menyenangkan.
Apakah kamu pernah menjadi supir dadakan? Bagaimana pengalamanmu?