Persiraja, siapa yang tidak kenal dengan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Aceh ini. Berdiri sejak tahun 1957, Persiraja telah melalui perjalanan panjang dan berliku-liku, menorehkan prestasi dan juga menghadapi rintangan.
Pada masa kejayaannya, Persiraja pernah mengantongi gelar juara wilayah Sumatera pada tahun 1967. Saat itu, klub yang berjuluk Laskar Rencong ini dipimpin oleh pelatih legendaris, almarhum Ramlah Rangkuti. Di bawah kepemimpinannya, Persiraja berhasil mengalahkan perlawanan ketat dari klub-klub tangguh lainnya di Sumatera.
Namun, perjalanan Persiraja tidak selalu mulus. Ada kalanya klub ini mengalami pasang surut prestasi. Salah satu titik terendah Persiraja terjadi pada tahun 2018, ketika tim ini harus terdegradasi ke Liga 2.
Sejak saat itu, Persiraja berjuang keras untuk kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Sayangnya, usaha mereka belum membuahkan hasil. Tim ini masih berkutat di Liga 2 dan belum mampu memenuhi harapan besar para pendukungnya.
Meski belum mampu kembali ke Liga 1, Persiraja tetap menjadi klub yang dicintai oleh masyarakat Aceh. Para pendukungnya terus memberikan dukungan dan doa agar tim kesayangan mereka dapat meraih kesuksesan di masa mendatang.
Persiraja memiliki potensi besar untuk bangkit kembali. Dengan dukungan penuh dari masyarakat Aceh dan manajemen yang profesional, bukan tidak mungkin klub ini akan kembali berjaya dan mengharumkan nama Aceh di kancah sepak bola Indonesia.
Salah satu hal yang membuat Persiraja tetap dicintai adalah semangat juang yang tinggi. Semangat ini tidak hanya dimiliki oleh para pemain, tetapi juga oleh seluruh elemen klub, termasuk manajemen dan pendukung.
Meskipun seringkali menghadapi kesulitan, Persiraja selalu menunjukkan sikap pantang menyerah. Tim ini selalu berusaha keras untuk meraih kemenangan di setiap pertandingan yang dilakoni.
Dukungan penuh dari masyarakat Aceh merupakan faktor penting yang membuat Persiraja tetap berdiri hingga saat ini. Masyarakat Aceh sangat bangga memiliki klub sepak bola yang dapat mewakili daerah mereka.
Di setiap pertandingan kandang, Stadion H. Dimurthala selalu dipenuhi oleh para pendukung Persiraja. Mereka datang dari berbagai daerah di Aceh untuk memberikan dukungan penuh kepada tim kesayangan mereka.
"Persiraja, kaulah kebanggaan kami, kaulah semangat kami. Kami akan selalu mendukungmu, apapun yang terjadi." Itulah yel-yel yang selalu dikumandangkan oleh para pendukung Persiraja di setiap pertandingan.Persiraja telah melalui perjalanan panjang dan berliku-liku. Klub ini telah menorehkan prestasi dan juga menghadapi rintangan. Namun, semangat juang yang tinggi dan dukungan penuh dari masyarakat Aceh menjadi kekuatan yang membuat Persiraja tetap berdiri hingga saat ini.
Meskipun belum mampu kembali ke Liga 1, Persiraja tetap menjadi klub yang dicintai dan dihormati. Para pendukungnya yakin bahwa suatu saat nanti, tim kesayangan mereka akan kembali berjaya dan mengharumkan nama Aceh di kancah sepak bola Indonesia.