Agung Laksono, mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dikenal luas atas kontribusinya yang luar biasa bagi Palang Merah Indonesia (PMI). Selama menjabat sebagai Ketua Umum PMI, ia memimpin organisasi tersebut dengan dedikasi dan semangat juang yang tinggi, membawa PMI menjadi organisasi kemanusiaan terkemuka di Indonesia.
Lahir pada tahun 1946, Agung Laksono memulai karirnya di dunia politik sebagai anggota Partai Golkar. Ia kemudian menduduki sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan, termasuk Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Menteri Perhubungan, dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Keterlibatan Agung Laksono di PMI dimulai pada tahun 2013, saat ia dipercaya sebagai Ketua Umum. Sejak saat itu, ia telah memimpin PMI dalam melaksanakan berbagai program kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri.
Salah satu program unggulan yang diinisiasi oleh Agung Laksono adalah "PMI Peduli Bencana". Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan darurat dan rehabilitasi bagi korban bencana alam di seluruh Indonesia. Melalui program ini, PMI telah mendistribusikan bantuan logistik, mendirikan posko kesehatan, dan memberikan dukungan psikologis bagi para penyintas bencana.
Selain itu, Agung Laksono juga aktif dalam mempromosikan donor darah. Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam donor darah secara sukarela sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Berkat kerja kerasnya, jumlah pendonor darah di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.
Atas dedikasinya terhadap PMI, Agung Laksono telah menerima berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2021, ia dianugerahi "Lifetime Achievement Award" dari Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC).
Perjuangan Agung Laksono di PMI merupakan bukti bahwa dengan tekad yang kuat dan semangat kebersamaan, kita dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi kemanusiaan. PMI akan terus melanjutkan perjuangannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, membawa harapan dan cahaya bagi mereka yang berada dalam kesulitan.