PPDB Lampung: Jeritan Para Orang Tua yang Terabaikan




Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di Lampung tahun ini kembali menjadi sorotan. Sejumlah orang tua mengeluhkan adanya kejanggalan dan ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa.

Salah satu orang tua, Rina, mengaku kecewa karena anaknya yang berprestasi tidak diterima di sekolah negeri favorit.

"Padahal, nilai anak saya bagus dan rankingnya tinggi di sekolah," keluhnya dengan nada bergetar.

Rina menduga ada permainan dalam proses seleksi. Ia menduga pihak sekolah menerima siswa dengan nilai di bawah standar, tapi punya koneksi atau uang.

"Ini sangat menyedihkan. Anak-anak yang berprestasi justru tersingkir karena faktor-faktor nonakademik," ujarnya.

Keluhan senada diungkapkan oleh orang tua lainnya, Budi. Ia mengaku anaknya yang memiliki keterbatasan fisik ditolak di beberapa sekolah.

"Anak saya tidak bisa masuk sekolah favorit karena alasan kesehatan. Padahal, ia punya potensi akademik yang baik," kata Budi dengan sorot mata yang menerawang.

Budi mengaku sudah berkali-kali mengadukan masalah ini ke Dinas Pendidikan Lampung. Namun, hingga saat ini belum ada solusi yang jelas.

"Kami merasa diabaikan dan diperlakukan tidak adil," keluhnya.

Persoalan PPDB di Lampung ini bukan hanya merugikan orang tua, tapi juga berdampak pada masa depan anak-anak.

"Anak-anak yang berprestasi dan berkebutuhan khusus seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan yang layak," tegas Rina.

Para orang tua berharap pihak terkait segera mengambil tindakan tegas untuk memperbaiki sistem PPDB yang amburadul ini.

"Kami tidak ingin ada lagi anak-anak yang menjadi korban ketidakadilan dalam proses penerimaan siswa di Lampung," harap Budi menutup perbincangan dengan desakan.

Kasus PPDB ini menjadi cerminan buruknya sistem pendidikan di Lampung. Ketidakadilan dan permainan kotor seharusnya tidak boleh terjadi dalam dunia pendidikan. Anak-anak berprestasi dan berkebutuhan khusus berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk menggapai masa depan yang lebih cerah.

Sudah saatnya pihak terkait mengevaluasi sistem PPDB secara menyeluruh dan membuat sistem yang lebih adil dan transparan. Jangan sampai nasib anak-anak menjadi taruhan karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Mari kita kawal bersama PPDB Lampung agar tidak ada lagi anak-anak yang dirugikan karena sistem yang amburadul. Masa depan mereka bergantung pada pendidikan yang berkualitas dan adil.