Siapa sangka jika pertemuan antara AS Roma dan Bayer Leverkusen di perempatfinal Liga Europa akan menjadi laga yang begitu menegangkan dan penuh drama. Kedua tim yang memiliki kekuatan berimbang saling jual beli serangan, menyajikan tontonan yang memikat bagi para penggemar sepakbola.
Roma, yang bertindak sebagai tuan rumah di leg pertama, tampil agresif sejak menit awal. Mereka mengandalkan kecepatan para penyerangnya, Edin Dzeko dan Nicolo Zaniolo, untuk menembus pertahanan Leverkusen yang digalang Sven Bender dan Edmond Tapsoba. Namun, kokohnya lini belakang Leverkusen membuat Roma kesulitan menciptakan peluang emas.
Di sisi lain, Leverkusen tidak tinggal diam. Tim asuhan Gerardo Seoane itu menerapkan strategi serangan balik yang mematikan. Moussa Diaby dan Florian Wirtz, dua pemain muda berbakat, kerap menyisir sisi sayap dan memberikan umpan silang berbahaya ke kotak penalti Roma.
Puncak ketegangan terjadi pada babak pertama, ketika Roma mendapatkan hadiah penalti karena pelanggaran terhadap Zaniolo. Dzeko yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga membawa Roma unggul 1-0.
Namun, Leverkusen tidak menyerah. Mereka terus menekan pertahanan Roma dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-59 melalui gol Robert Andrich. Gol ini membuat kedudukan agregat menjadi 1-1, sehingga membuat laga leg kedua semakin terbuka.
Leg kedua yang digelar di BayArena, markas Leverkusen, berlangsung sama sengitnya. Roma tetap mendominasi penguasaan bola, tetapi Leverkusen mampu mengimbangi dengan serangan balik yang cepat dan berbahaya.
Kejutan terjadi pada menit ke-65, ketika Leverkusen berhasil unggul 2-1 melalui gol Patrik Schick. Gol ini membuat Leverkusen semakin percaya diri dan mereka terus memberikan tekanan kepada Roma hingga akhir pertandingan.
Meski Roma berusaha keras untuk menyamakan kedudukan, namun pertahanan Leverkusen yang dikomandoi oleh Niklas Stark tampil sangat solid. Alhasil, Roma harus mengakui keunggulan Leverkusen dengan skor akhir 2-1.
Dengan hasil ini, Leverkusen berhak lolos ke semifinal Liga Europa dengan agregat 3-2. Mereka akan menghadapi pemenang dari pertandingan antara Rangers vs Braga. Sementara itu, Roma harus puas tersingkir di perempatfinal.
Laga Roma vs Leverkusen ini menjadi bukti bahwa strategi dan kualitas berperan sangat penting dalam menentukan hasil pertandingan. Kedua tim sama-sama memiliki pemain berbakat dan strategi yang jelas, sehingga membuat pertandingan berlangsung sangat sengit dan menghibur.
Para penggemar sepakbola tentu berharap laga-laga seperti ini akan terus tersaji di kompetisi-kompetisi Eropa. Perpaduan antara kecepatan, teknik, dan taktik yang tinggi membuat pertandingan sepakbola menjadi tontonan yang sangat menarik.