Sang Komuter




Pagi hari, seperti biasa, saya berangkat kerja dengan kereta api. Kereta itu penuh sesak dengan orang-orang yang sama seperti saya, berangkat kerja dengan wajah lelah dan kantuk yang belum sepenuhnya hilang.

Saya duduk di sudut, memandangi orang-orang di sekitar saya. Saya memperhatikan seorang wanita tua, duduk di seberang saya, membaca buku dengan khusyuk. Dia tampak begitu damai, seolah-olah dunia yang hiruk pikuk di sekitarnya tidak memengaruhinya sama sekali.

Saya juga memperhatikan seorang pria muda, duduk di samping saya, sedang sibuk mengetik di ponselnya. Dia terlihat terburu-buru, seolah-olah dia memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Saya tersenyum, menyadari bahwa setiap orang di kereta ini memiliki kisahnya masing-masing. Kita semua adalah komuter, melakukan perjalanan kita sendiri, menuju tujuan kita masing-masing.

Saya tiba di stasiun, turun dari kereta, dan bergabung dengan kerumunan orang yang berjalan menuju tempat kerja mereka. Saya tidak akan pernah tahu kisah lengkap dari orang-orang yang saya lihat di kereta pagi ini, tetapi saya berharap perjalanan mereka berjalan lancar.

Bagi saya, menjadi seorang komuter adalah lebih dari sekadar naik kereta setiap hari. Ini adalah pengingat bahwa kita semua adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri. Kita semua memiliki tujuan, kita semua memiliki perjalanan, dan kita semua terhubung dalam perjalanan hidup ini.

Jadi, lain kali Anda naik kereta, luangkan waktu sejenak untuk memperhatikan orang-orang di sekitar Anda. Anda mungkin melihat seorang wanita tua yang bijaksana, seorang pria muda yang ambisius, atau seorang anak kecil yang menatap dengan penuh rasa ingin tahu ke dunia.
Setiap orang memiliki cerita, dan setiap orang melakukan perjalanan mereka sendiri.
Sebagai komuter, kita semua terhubung dalam perjalanan hidup ini.