SAS: Red Notice




Sejak awal, saya merasa tidak nyaman berada di kereta itu. Ada sesuatu yang tidak beres, seperti ada yang mengintai di bayang-bayang. Dan ternyata, firasat saya benar.

Saya dan pacar saya, Sophie, sedang dalam perjalanan ke Paris untuk liburan akhir pekan yang romantis. Kami sedang duduk di gerbong yang tenang, menikmati pemandangan indah pedesaan Prancis yang melintas. Tiba-tiba, kereta berhenti mendadak dan lampu mati.

Keheningan total. Hanya suara napas tertahan dan detak jantung yang berdebar kencang.

Beberapa saat kemudian, pintu kereta terbuka dan sekelompok pria bersenjata masuk. Mereka mengenakan seragam hitam dan topeng yang menutupi wajah mereka. Mereka mengarahkan senjata ke kami dan memerintahkan kami untuk tetap diam.

Saya teringat pelatihan SAS saya. Tetap tenang. Rencanakan melarikan diri.

Saya berpura-pura mengikuti perintah mereka, tetapi dalam pikiran saya, saya menyusun rencana. Saya mengulur waktu, berharap mendapat kesempatan untuk menyerang.

Saat mereka tidak memperhatikan, saya meraih pecahan kaca dari jendela yang pecah dan menikam salah satu penyerang. Dia berteriak kesakitan dan jatuh ke lantai.

Penyerang lain menoleh dan menembak saya di lengan. Saya terhuyung mundur, tetapi saya tidak menyerah.

Saya terus berjuang, menggunakan segala yang saya miliki untuk mengalahkan para penyerang. Satu per satu, mereka jatuh. Namun, saya juga terluka parah.

Saya tahu saya tidak akan bisa bertahan lebih lama. Tapi saya harus memastikan Sophie aman.

Saya menarik penyerang terakhir ke arah saya, menukar hidup saya dengan keselamatannya. Peluru mengenai saya di dada dan saya runtuh ke lantai.

Saya meninggal di pelukan Sophie, tahu bahwa saya telah melakukan tugas saya. Saya telah melindungi orang-orang yang saya cintai, dan itu cukup.

Sophie selamat dari serangan itu, tetapi dia tidak pernah melupakan apa yang terjadi. Dia menjadi pahlawan nasional, dan keberanian saya menginspirasi generasi baru pasukan SAS.

Dan meskipun saya sudah tiada, warisan saya terus hidup. Setiap kali seseorang naik kereta, mereka akan mengingat saya, orang yang memberikan hidupnya untuk melindungi orang lain.