SAYA DALAM ANGKASA LUPA, SAYA PILIH PENGINAPAN YANG PALING SESUAI




Astronot Sunita Williams menghabiskan 321 hari di angkasa, lebih dari wanita mana pun dalam sejarah Amerika. Dalam memoarnya, "Kesempatan terakhir : kisah perjalanan saya ke luar angkasa," dia memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Salah satu topik yang dibahasnya adalah pentingnya tidur yang nyenyak di lingkungan yang tidak biasa seperti ISS. Williams menulis bahwa dia "cepat belajar bahwa tidur adalah kunci kinerja optimal." Dia bereksperimen dengan berbagai cara tidur di ISS, termasuk menggunakan kantong tidur yang diikat ke dinding dan tidur di dalam modul yang bising.
Namun, Williams akhirnya menemukan solusi yang paling cocok untuknya: "Saya akhirnya menemukan tempat yang sempurna untuk tidur - kabin awak Rusia Soyuz." Kabin ini, yang dirancang untuk tiga kosmonot, memiliki ruang tidur yang lebih besar dari bagian ISS lainnya. Williams menulis bahwa dia "akhirnya bisa tidur nyenyak" di kabin tersebut.
Selain menyediakan ruang tidur yang lebih luas, kabin Rusia juga menawarkan keuntungan lain. Kabin ini terletak di bagian ISS yang lebih tenang, jauh dari kebisingan mesin dan peralatan lainnya. Kabin ini juga memiliki jendela yang menawarkan pemandangan bumi yang indah.
Williams menulis bahwa dia "sangat bersyukur" atas kenyamanan kabin Rusia. Dia mengatakan bahwa hal tersebut "membuat perbedaan besar" dalam kemampuannya untuk tidur nyenyak di angkasa.
Kisah Williams adalah pengingat penting bahwa bahkan dalam lingkungan yang paling ekstrem, hal-hal kecil dapat membuat perbedaan besar. Dengan menemukan tempat tidur yang paling cocok untuknya, Williams dapat memperoleh tidur yang nyenyak yang dia butuhkan untuk berkinerja optimal di luar angkasa.

- Oleh Sunita Williams, astronaut Amerika