Scopus, Litbang yang Tercemar
Scopus, apakah itu?
Scopus adalah database kutipan dan abstraksi terkemuka dunia yang berisi lebih dari 70 juta catatan dari jurnal penelitian, buku, dan prosiding konferensi. Ini adalah salah satu alat paling penting yang digunakan para ilmuwan untuk menemukan dan melacak penelitian yang relevan.
Apa yang salah dengan Scopus?
Salah satu masalah utama Scopus adalah cakupannya yang bias. Basis data ini mencakup lebih banyak jurnal dari negara-negara maju daripada dari negara-negara berkembang. Hal ini menyebabkan bias terhadap penelitian yang dilakukan di negara berkembang, yang sering kali kurang terwakili di Scopus.
Masalah lain dengan Scopus adalah kualitas pengindeksannya. Beberapa jurnal diindeks di Scopus yang memiliki standar kualitas yang dipertanyakan. Hal ini dapat mempersulit para ilmuwan untuk mengidentifikasi penelitian yang kredibel.
Apa akibat dari Scopus yang tercemar?
Pencemaran Scopus mempunyai sejumlah konsekuensi negatif. Pertama, hal ini dapat menyebabkan bias dalam pendanaan penelitian. Ilmuwan di negara berkembang mungkin lebih sulit mendapatkan dana untuk penelitian mereka karena penelitian mereka kurang terwakili di Scopus. Kedua, hal ini dapat mempersulit para ilmuwan untuk melacak kemajuan penelitian mereka sendiri dan penelitian orang lain. Ketiga, hal ini dapat menghambat kolaborasi antara ilmuwan dari negara maju dan berkembang.
Apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki Scopus?
Ada sejumlah langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki Scopus. Pertama, cakupannya perlu diperluas untuk mencakup lebih banyak jurnal dari negara berkembang. Kedua, kualitas pengindeksannya perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa hanya jurnal yang memenuhi standar kualitas tertentu yang diindeks di Scopus. Ketiga, sistem penetapan peringkat Scopus perlu ditinjau untuk memastikan bahwa itu adil dan tidak bias terhadap penelitian dari negara berkembang.
Kesimpulan
Scopus adalah alat yang penting, namun memiliki sejumlah kekurangan yang perlu diperbaiki. Dengan mengatasi kelemahan-kelemahan ini, Scopus dapat menjadi sumber daya yang lebih berharga bagi para ilmuwan di seluruh dunia.